Abstract:
Salah satu jaringan yang paling berperan dalam patogenesis obesitas
adalah jaringan adiposa. Untuk beberapa waktu yang lama jaringan adiposa
dianggap sebagai jaringan pasif inaktif. Akan tetapi penelitian pada dekade
terakhir menunjukkan bahwa jaringan adiposa memainkan peranan dalam
regulasi energi melalui sinyal endokrin, parakrin, dan autokrin. Fungsi-fungsi
ini memengaruhi aktivitas metabolik jaringan adiposa, sama halnya jaringan
lain yakni hepar, otak, dan otot (Kim & Moustaid-Moussa, 2000).
Obesitas dapat didefinisikan sebagai kelebihan akumulasi jaringan lemak
putih akibat peningkatan ukuran sel lemak (hipertrofi) dan peningkatan
jumlah sel-sel matang baru dari prekursor yang tidak terdiferensiasi
(hiperplasi). Kadar beberapa adipokin serum meningkat pada obesitas,
sedangkan beberapa lainnya menurun, khususnya adiponectin, sehingga
mengubah keseimbangan energi pada organisme (Musri et al, 2007).
Pemahaman lebih jauh mengenai sel adiposa dan faktor-faktor yang
disekresikan oleh jaringan adiposa beserta fungsinya terhadap berbagai proses
dalam tubuh sangat diperlukan untuk upaya pencegahan dan penanganan
obesitas. Beberapa sifat adiposit dan faktor yang disekresikannya mungkin
dapat menjadi target pengobatan. Pada tulisan ini akan dibahas mengenai
struktur, proses adipogenesis, fungsi sel adiposa melalui faktor-faktor yang
disekresikannya dan perannya dalam patomekanisme obesitas.