Abstract:
Abstrak
Tumbuhan akan selalu berusaha menanggapi kebutuhan khusus selama siklus hidupnya jika faktor lingkungan tidak mendukung. Tanggapan ini dapat terlihat berupa perubahan morfologis maupun fisiologis. Adanya lumpur di Desa Kolam Kanan menimbulkan dampak bagi kelangsungan hidup makhluk hidup yang ada di sekitarnya, khususnya untuk perkebunan nanas yang dimiliki masyarakat di desa tersebut. Padahal tumbuhan nanas merupakan salah satu hasil kebun yang dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakatnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan morfologi nanas (Ananas comosus (L.) Merr) di kawasan “Lumpur Barambai” Desa Kolam Kanan Kecamatan Barambai Kabupaten Barito Kuala. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik observasi. Pengambilan sampel dilakukan secara acak terpilih berdasarkan zonasi. Zonasi ditentukan dengan jarak 30 m, 60 m dan 90 m dari pusat semburan lumpur serta jarak 300 m sebagai zona pembanding. Sampel adalah 6 rumpun tumbuhan nanas pada tiap area dalam tiap zona secara acak terpilih yaitu 2 tumbuhan fase vegetatif (belum berbuah), 2 tumbuhan fase generatif awal (berbuah muda), dan 2 tumbuhan fase generatif akhir (berbuah tua).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tumbuhan nanas di kawasan ini memiliki morfologi yang berbeda pada tiap zona. Tumbuhan nanas di zona I memiliki ukuran panjang dan lebar daun yang lebih kecil, warna daun kemerahan akan tetapi daunnya lebih tebal, batangnya memiliki ukuran yang lebih pendek dan diameter batang yang lebih kecil, akarnya memiliki ukuran yang lebih pendek namun serabut akar yang lebih banyak, buahnya memiliki diameter yang lebih kecil, warna buah kemerahan, dan berat buah yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan tumbuhan nanas di zona II, zona III dan zona IV (zona pembanding). Sehingga, semakin jauh dari pusat semburan lumpur, kondisi morfologi tumbuhan nanas (Ananas comosus (L.) Merr) varian “madu” menunjukkan kondisi yang semakin baik.