Description:
Penyakit malaria di Indonesia merupakan penyakit endemis yang disebabkan oleh parasit Plasmodium dan harus ditangani secara serius. Penyebaran Plasmodium yang resisten terhadap antimalaria menunjukkan betapa pentingnya penemuan antimalaria baru. Salah satu tanaman endemik Kalimantan Selatan yang diidentifikasi berpotensi sebagai antimalaria yaitu kasturi (Mangifera casturi Kosterm). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas penghambatan polimerisasi hem fraksi n-heksana dan fraksi etil asetat buah M. casturi asal Kalimantan Selatan berdasarkan nilai IC50. Ekstrak metanol difraksinasi secara bertingkat menggunakan pelarut n-heksana dan etil asetat. Uji aktivitas penghambatan polimerisasi hem dilakukan secara in vitro dengan seri konsentrasi 10; 5; 2,50; 1,25; 0,625; dan 0,3125 mg/mL. Konsentrasi sampel berbanding terbalik dengan kadar hemozoin yang terbentuk, namun berbanding lurus dengan persen penghambatannya. Nilai IC50 fraksi n-heksana, fraksi etil asetat, dan klorokuin difosfat berturut-turut sebesar 0,43 ± 0,27; 0,44 ± 0,44; dan 1,72 ± 0,10 mg/mL. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa nilai IC50 fraksi n-heksana tidak berbeda bermakna dengan fraksi etil asetat, sedangkan nilai IC50 fraksi n-heksana dan fraksi etil asetat berbeda bermakna dengan klorokuin difosfat. Fraksi n-heksana dan fraksi etil asetat buah M. casturi dinyatakan memiliki aktivitas penghambatan polimerisasi hem karena memiliki nilai IC50 kurang dari 12 mg/mL.
Kata Kunci : Polimerisasi hem, Mangifera casturi Kosterm, fraksi n-heksana, fraksi etil aseta