Description:
Resistensi Plasmodium terhadap obat malaria mengakibatkan kegagalan
pengobatan. Hal ini merupakan ancaman terlebih belum ditemukannya obat
alternatif yang efektif untuk melawan resistensi. Oleh karena itu ketersediaan
antimalaria baru sangat diperlukan untuk melawan resistensi. Pencarian obat baru
terus dilakukan melalui berbagai cara termasuk eksplorasi dan pengembangan
bahan alam. Pemilihan bahan alam biasanya berdasarkan penggunaan secara
empiris oleh masyarakat. Tanaman Manuran (Coptosapelta tomentosa Valeton ex
K.Heyne) digunakan oleh masyarakat di Kotabaru Kalimantan Selatan untuk
mengobati malaria. Penelitian yang dilaksanakan adalah melakukan uji aktivitas
antiplasmodium in vitro dengan menentukan nilai konsentrasi penghambatan
(IC50) dan melakukan identifikasi golongan senyawa dari ekstrak etanol batang C.
tomentosa Valeton ex K.Heyne. Berdasarkan identifikasi golongan senyawa kimia
dengan skrining fitokimia dan Kromatografi Lapis Tipis menunjukkan adanya
senyawa flavonoid, terpenoid, saponin, tanin dan antrakuinon pada batang C.
tomentosa Valeton ex K.Heyne. Ekstrak etanol batang C. tomentosa Valeton ex
K.Heyne mempunyai aktivitas antiplasmodium in vitro tergolong aktif dengan
IC50 45,864 ± 0,76 μg/mL.
Kata Kunci: manuran, Coptosapelta tomentosa, antiplasmodium in vitro, IC50,
flavonoid