Description:
Karamunting telah lama digunakan oleh masyarakat sebagai obat tradisional. Dilihat dari
prospek yang sangat potensial sebagai bahan obat maka perlu dilakukan kajian
farmakognostik sampel untuk pengendalian mutu dan keaslian simplisia. Penelitian ini
bertujuan memberikan dasar ilmiah mengenai gambaran farmakognostik secara kualitatif dan
kuantitatif. Hasil penelitian secara kualitatif dan kuantitatif telah dideskripsikan. Identifikasi
kimia menunjukkan hasil positif terhadap aleuron, tanin, katekol, alkaloid dan saponin.
Karakteristik farmakognostik secara kuantitatif yaitu kadar abu sebesar 3,1%, kadar abu tidak
larut asam 2,89%, kadar abu larut air 1,69%, susut pengeringan 14%, kadar sari larut air
0,48%, kadar sari larut etanol sebesar 0,36% dan bahan organik asing 0%. Hasil
kromatogram diperoleh senyawa spesifik pada fase gerak kloroform : metanol : butanol (15:
2: 1) dengan nilai Rf 0,72 pada pengamatan dibawah lampu UV254 dan UV366. Pada fase
gerak n-heksana : etil asetat (8 : 2) diperoleh dua senyawa yang spesifik dengan nilai Rf
masing-masing 0,65 dan 0,78 dengan pengamatan dibawah lampu UV254 dan UV366.
Kata kunci : Rhodomyrtus tomentosa, farmakognostik, identifikasi