Description:
Dalam mengalokasikan sumber daya diperlukan logika saling ketergantungan antar kegiatan dalam suatu proyek konstruksi. Semakin banyak kegiatan atau pekerjaan yang terdapat dalam suatu proyek maka semakin rumit pula pengalokasian sumber daya tersebut. Karena kerumitan tersebut, maka alokasi sumber daya yang direncanakan tidak terdistribusi secara ideal sehingga mengakibatkan alokasi sumber daya yang bersifat tidak tetap. Penelitian dilakukan pada dua proyek jalan yaitu pada proyek Jalan Kiram-Simpang 3 Tahura-Mandiangin dan Jalan Gunung Kupang-Kiram-Tambang Ulang, dengan pembahasan khusus pada sumber daya alat. Pemanfaatan alat berat pada suatu proyek konstruksi dapat memberi insentif pada efisiensi dan efektifitas pada tahap pelaksanaan maupun hasil yang dicapai maka diperlukan upaya penelitian dengan menerapkan perataan sumber daya (resource leveling) peralatan. Tujuan penelitian ini adalah membuat penjadwalan dan alokasi alat setelah dilakukan resource leveling, menganalisa perbandingan pada biaya dan waktu alokasi alat sebelum dan setelah resource leveling. Metode analisis menggunakan metode burgess terhadap dua proyek sekaligus. Setelah dilakukan resource leveling pada aktifitas-aktifitas non kritis, penggunaan alat dan biaya langsung perminggu lebih stabil atau hampir rata. Hasilnya maka perlu dilakukan penundaan sebanyak 4 minggu pada pekerjaan pasangan batu dengan mortar pada proyek 2, dan penundaan sebanyak 7 minggu pada pekerjaan pasangan batu dengan mortar pada proyek 1.
Kata Kunci: Alokasi Sumber Daya Alat, Burgess, Resources Leveling