Description:
Nelayan Insan hampir sepanjang hari menangkap ikan menggunakan mesin kapal yang menimbulkan kebisingan dengan intensitas tinggi.Dari hasil pengukuran awal didapatkan tingkat kebisingan mesin kapal mencapai 113 dB. Para nelayan bekerja pada kondisi tersebut 6 sampai 12 jam dalam sehari selama rata-rata lebih dari 5 tahun. Hal ini sangat berpotensi menimbulkan gangguan pendengaran pada nelayan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lama pajanan kebisingan dengan gangguan fungsi pendengaran pada nelayan Insan Kecamatan Pulau Laut Utara Kotabaru. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah nelayan yang tergabung dalam Ikatan Nelayan Saijaan dan diambil sampel secara random sampling sebanyak 36 orang dengan melihat tabel Krejcie (alfa=5%). Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian adalah lembar isian, sound level meter, dan garpu tala 512 Hz. Berdasarkan uji statistik Chi Square didapatkan p-value sebesar 0,002, artinya p-value kurang dari alfa (0,05) sehingga Ho ditolak. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara lama pajanan kebisingan dengan gangguan fungsi pendengaran nelayan Insan.
Kata-kata kunci: kebisingan, lama pajanan kebisingan, garpu tala, gangguan fungsi pendengaran, nelayan