Description:
Bunga dari Chrysanthemum boreale selain sebagai bunga dekorasi juga dimanfaatkan secara tradisional sebagai herbal untuk meredam berbagai penyakit seperti allergic rhinitis, ulcer, cancer, dan juga gangguan fisiologis dan psikologis seperti stress, susah tidur (insomnia), dan juga kecemasan (anxiety). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi senyawa aktif dan utama yang memberikan kontribusi peran farmakologi serta untuk memberikan bukti-bukti dasar ilmiah dari penggunaannya secara tradisional sebagai herbal melalui studi fitokimia dan analisis kuantitatif. Isolasi melalui kolom kromatografi telah berhasil mengidentifikasi lima senyawa dari golongan flavonoid dan asam fenolik, yaitu acacetin, linarin, acacetin 7-O-β-D-glucopyranosyl-(1→2)[α-L-rhamnopyranosyl- (1→6)]-β-D-glucopyranoside, chlorogenic acid, dan 3,5-di-O-caffeoylquinic acid. Senyawa-senyawa ini juga dianalisis secara kuantitatif menggunakan instrumen HPLC. Kandungan dari senyawa linarin, yang teramati sebagai senyawa dengan kuantitas yang dominan, adalah sebesar 10.87 mg/g pada bagian bunga. Kuantitas itu dihitung pada basis berat kering bahan. Walaupun jumlah linarin sangat dominan, keberadaan senyawa aglikonnya yaitu, acacetin, sangatlah terbatas (di bawah 0.05 mg/g). Hasil ini memberikan bukti awal bahwa linarin adalah senyawa flavonoid glikosida utama yang terkandung pada C. boreale yang diperkirakan sebagai penyumbang utama kemampuan farmakologisnya sebagai anti stress, anti insomnia, dan anti-anxiety.
Kata kunci: Chrysanthemum boreale; Compositae; linarin; HPLC kuantifikasi.