Description:
Kendala utama dalam budidaya tanaman pangan di Sumatera Utara adalah tingginya infestasi hama sebagai
akibat dari polatanam monokultur secara terus-menerus dan penggunaan pestisida dalam upaya pengendalian hama.
Salah satu strategi dalam menyongsong pasar bebas di masyarakat ekonomi ASEAN adalah menghasilkan produk
pertanian yang aman dan tidak terkontaminasi oleh pestisida. Kentang merupakan salah satu tanaman pangan potensial
untuk dikembangkan di Sumatera Utara. Upaya menghasilkan produk aman dari pestidida dapat dilakukan dengan
penerapan polatanam tumpang sari yang bertujuan untuk konservasi musuh alami sehingga pengendalian hama dengan
pestisida dapat dikurangi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dinmika populasi Coccinella spp.
Sebagai predator hama Myzus persicae pada budidaya kentang secara organik. Penelitian dirancang dengan Rancangan
petak terpisah dengan petak utama system pertanian dan anak petak polatanam tumpang sari. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa system pertanian dan polatanam tumpang sari nyata mempengaruhi populasi Coccinella spp dan
Myzus persicae pada tanaman kentang. Pada seluruh pengamatan, populasi Coccinella spp paling tinggi ditemukan
pada tumpang sari kentang+kubis+sawi dan seledri, kentang+sawi dan kentang+kubis dan sawi dengan system
pertanian organik. Populasi Myzus persicae paling rendah ditemukan pada tumpang sari kentang+sawi dan tumpang
sari kentang+kubis pada system pertanian organik.
Kata kunci: tumpangsari, kentang, Coccinella spp, Myzus persicae