Jahe emprit (Zingiber officinale var. Amarum), yang bermanfaat sebagai obat tradisional, memiliki peluang menjanjikan untuk dikembangkan. Namun hal tersebut tidak terlepas dari kendala dalam pembudidayaannya. Salah satu alternatif cara yang dapat digunakan dalam pembudidayaan jahe emprit adalah dengan teknik in vitro. Penggunaan media dasar dan zat pengatur tumbuh yang tepat merupakan faktor penting yang harus diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bibit yang berkualitas pada saat off season. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, yang dimulai dari bulan Februari sampai dengan Agustus 2015. Penelitian menggunakan media MS (Murashige dan Skoog) dengan perlakuan kombinasi ZPT IBA dan BAP masing-masing konsentrasi 0, 1, 2, 3, dan 4 ppm. Variabel pengamatan utamanya adalah jumlah tunas yang muncul pada eksplan. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan kombinasi IBA 2 ppm + BAP 2 ppm dapat memunculkan tunas sebanyak 3 buah. Kata kunci: jahe emprit, IBA, BAP, in vitro