Description:
Tujuan penelitian ini adalah menguji efektivitas air kelapa muda dengan berbagai konsentrasi kuning telur ayam ras dalam mempertahankan daya hidup spermatozoa epididimis sapi persilangan yang dipreservasi pada suhu 5oC. Sebanyak lima pasang testis beserta epididimis sapi persilangan diperoleh dari rumah pemotongan hewan digunakan dalam penelitian. Spermatozoa dikoleksi dengan metode bilas-tekan pada jaringan cauda epididimis menggunakan NaCl fisiologis (0,9% NaCl). Spermatozoa dibagi ke dalam empat buah tabung dengan volume yang sama dan masing-masing diencerkan dengan perlakuan: pengencer laktosa yang mengandung 20% kuning telur (kontrol), 90% air kelapa muda + 10% kuning telur (AKKT10), 85% air kelapa muda + 15% kuning telur (AKKT15), dan 80% air kelapa muda + 20% kuning telur (AKKT20). Spermatozoa yang telah diencerkan dipreservasi di dalam lemari es pada suhu 5oC. Kualitas spermatozoa meliputi persentase spermatozoa motil (SM), spermatozoa hidup (SH), dan membran plasma utuh (MPU) dievaluasi setiap hari selama empat hari. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan setiap perlakuan terdiri dari lima ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan konsentrasi spermatozoa, SM, SH, persentase spermatozoa abnormal, dan MPU spermatozoa epididimis segar sapi persilangan masingmasing adalah 1.414 juta sel/mL, 72%, 85%, 9%, dan 90%. Pada hari keempat preservasi, persentase SM, SH, dan MPU kontrol (43,0; 52,2; 59,2%) dan AKKT20 (42,0; 52,0; 59,0%) nyata (P<0,05) lebih tinggi dibandingkan dengan AKKT10 (33,0; 45,4; 52,8%) dan AKKT15 (37,0; 50,0; 54,6%). Dapat disimpulkan bahwa pengencer laktosa dan AKKT20 mampu mempertahankan kualitas spermatozoa epididimis sapi persilangan selama tiga hari preservasi pada suhu 5oC dan layak digunakan dalam program inseminasi buatan, sedangkan perlakuan AKKT10 dan AKKT15 selama dua hari.