Description:
Kebakaran hutan dan kabut asap pada musim kemarau yang terjadi di kawasan lahan gambut di Kalimantan, yang tidak hanya menganggu masyarakat di wilayah tersebut, tetapi juga menganggu wilayah lain yang berdekatan. Asap tebal tersebut berasal dari kebakaran lahan gambut di areal proyek Pembukaan Lahan Gambut (PLG) sejuta hektar untuk pertanian di Kabupaten Kapuas. Pembukaan PLG pada tahun 1996 hingga tahun 2009 menjadi awal kerusakan lahan gambut di Kalimantan Tengah dan melahirkan persoalan lingkungan yang serius, banjir saat musim hujan dan mudah terbakar saat musim kemarau. Pengelolaan air di lahan gambut yang salah di masa lalu menyebabkan lahan gambut kehilangan kemampuannya untuk menampung air pada musim hujan.
Pengukuran kualitas air dilakukan pada saluran primer, pengambilan sampel dilakukan pada saat pasang dan pada saat surut meliputi analisa suhu, DO (oksigen terlarut), DHL (daya hantar listrik), TDS (Zat padat terlarut)dan pH (derajat keasaman).
Kualitas air di lahan rawa terutama ditentukan oleh jenis tanahnya, apabila pH air rendah dan DHL juga rendah maka air tersebut berasal dari tanah gambut. Dari hasil pengujian kualitas air didapat suhu, TDS dan DHL dalam kondisi yang baik untuk pertumbuhan tanaman, hanya pH yang kondisinya sangat asam karena tanah gambut.
Kata Kunci : Kualitas Air, Sungai Ahas, Gambut