Description:
Pembelajaran SBK yang selama ini diajarkan kepada anak tunagrahita ringan monoton pada salah satu keterampilan saja yaitu menggambar, hal ini mengakibatkan anak merasa bosan dan kreatifitas anak tidak terasah. Pembelajaran keterampilan yang tidak variatif dirasa tidak cukup menjadi bekal bagi anak tunagrahita ringan untuk hidup mandiri di masyarakat. Anak tunagrahita yang mengalami hambatan intelektual perlu dibekali keterampilan vokasional untuk mewujudkan kemandirian bagi anak dari segi finansial sehingga tidak selamanya bergantung pada orang tua. Salah satu upaya untuk mewujudkan hal tersebut adalah melalui pembelajaran SBK dengan memanfaatkan limbah pertanian kulit jagung yang dapat dioalh menjajdi berbagai jeis keterampilan yang bernilai seni juga bernilai jual.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk menggambarkan pembelajaran SBK yang dilakukan oleh guru dan menggambarkan kreativitas anak tunagrahita ringan kelas X di SLB Negeri Tabalong dalam membuat karya seni dengan memanfaatkan limbah pertanian kulit jagung. Subjek dalam penelitian ii adalah siswa tunagrahita ringan kelas X di SLB Negeri Tabalong berjumlah tiga orang. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menggambarkan bahwa pembelajaran SBK yang dilakukan oleh guru dengan memanfaatkan limbah pertanian kulit jagung meliputi dua tahap yaitu tahap mengumpulan alat dan bahan, dan tahap pengolahan bahan. Adapun kreatifitas anak tunagrahita ringan X di SLB Negeri Tabalong dalam membuat karya seni dari limbah pertanian kulit jagung menunjukkan keberagaman, ada yang menghasilkan karya seni berupa hiasan bunga tulip, ada yang membuat bros, dan juga ada yang membuat kotak serba guna.
Kata kunci: pembelajaran SBK, limbah pertanian, anak tunagrahita ringan