Description:
Ganguan fungsi penglihatan pada siswa tunanetra menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan dirinya, yang mengakibatkan siswa tunanetra mengalami keterbatasan dalam menjalankan perannya sebagai makhluk sosial, termasuk keterbatasan dalam berpindah-pindah tempat atau bermobilitas. Anak tunanetra di SLB A Fajar Harapan hanya mampu berpindah antara satu dua langkah saja dengan penuh kekhawatiran. Penggunaan alat bantu mobilitas merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan mobilitas siswa tunanetra. Siswa tunanetra di SLB A Fajar Harapan telah memiliki tongkat sebagai alat bantu mobilitas hanya saja tidak pernah mau digunakan. Dengan demikian, penelitian ini bermaksud memaksimalkan penggunaan tongkat pada siswa tunanetra di SLB A Fajar Harapan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen subjek tunggal. (Singel Subject Research) desai A-B. Subjek penelitian ini yaitu anak tunanetra kelas V SLB A Fajar Harapan, dengan jumlah murid 1 orang berjenis kelamin perempuan. Pencatatan data menggunakan pencatatan magnitude (jarak tempuh siswa tunanetra dalam berjalan lurus). Analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif menggunakan analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi. Hasil penelitian meunjukkan bahwa jarak tempuh siswa tunanetra kelas V di SLB-A Fajar Harapan martapura pada fase baseline 1 (A1) hanya berkisar 2-3 langkah dan mengalami peningkatan pda fase Intervensi (B) yaitu sampai pada 16 langkah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan tongkat secara maksimal dapat meningkatkan kemampuan mobilitas pada siswa tunanetra kelas V di SLB-A Fajar Harapan Martapura. Kata kunci: penggunaan tongkat, kemampuan mobilitas, siswa tunantera