Description:
Maulid al-Habsyi atau Maulid Simthud Durar sangat terkenal di Kalimantan Selatan. Maulid Habsyi dibacakan saat perayaan maulid Nabi Muhammad SAW di berbagai wilayah Kalimantan Selatan. Maulid Habsy terkenal dan menyebar ke berbagai wilayah Kalimantan Selatan pada tahun 1990an, serta menggeser kitab maulid lain yang sudah popular sebelumnya. Syair Maulid Simtu al- Durar (al-Habsyi) dilantunkan dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad di berbagai daerah di Kalimantan Selatan begitu meriah.
Penelitian ini menggunakan data kualitatif. Data diperoleh melalui jalan obeservasi, wawancara, pengumpulan dokumen, serta studi pustaka. Hasil pengolahan data selanjutnya dipaparkan secara deskriptif analisis.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa Maulid Habsy atau Maulid Simthud Durar terkenal dan menyebar ke berbagai wilayah Kalimantan Selatan, serta menggeser kitab maulid lain yang sudah popular sebelumnya setelah dipopulerkan oleh ulama besar Banjar, yaitu KH Muhammad Zaini abd al-Ghani atau Guru Sekumpul. Maulid Habsy menarik bukan saja pada isi syairnya, melainkan juga cara menyampaikannya, yaitu dengan lantunan seni suara yang diiringi dengan music terbang. Guru Sekumpul selalu melantunkan syair Maulid Simthud Durar dengan suara yang merdu diiringi musik terbang dan suara “koor’ jamaah yang menyertainya.
KH Muhammad Zaini abd al- Ghani melakukan pengembangan dan modifikasi syair maulid Simtu al-Durar (al-Habsyi) bersama murid- muridnya. Guru Sekumpul melakukan pengembangan khususnya pada syair-syair maulid, mengambil syair-syair maulid dari kitab-kitab maulid lainnya, dan melakukan modifikasi dalam amaliah maulid al-Habsyi menjadi bentuk tersendiri. Alat musik rabana atau terbang dalam mengiringi lantunan syair maulid oleh KH Muhammad Zaini abd al-Ghani dikembangkan oleh para murid beliau dan direstui oleh beliau. Namun sepeninggal beliau, terjadi modifikasi terhadap lagu-lagu, aransemen dan alat musik. Alat musik berkembang menjadi beberapa jenis terbang, ada yang berukuran besar (bass), ada yang berukuran kecil (marawis).
Kata Kunci: Maulid Habsy, KH Muhammad Zaini
abd al-Ghani, Kalimantan Selatan