Description:
Dalam interaksi belajar mengajar, guru sebagai pengajar tidak mendominasi kegiatan, tetapi dapat menciptakan kondisi yang kondusif, dapat memberikan motivasi dan bimbingan agar siswa dapat mengembangkan potensi dan kreativitasnya. Motivasi sangat diperlukan dalam belajar karena berfungsi menimbulkan, mendasari, dan mengarahkan perbuatan belajar. Motivasi belajar bisa saja dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal diantaranya metode yang digunakan guru tidak bervariasi sehingga siswa merasa bosan, malas memperhatikan juga adanya masalah pribadi sehingga siswa terlalu memikirkan masalah pribadi daripada belajar, siswa kurang tertarik dengan pelajaran dan tidak memiliki semangat dan itu sangat berpengaruh besar terhadap hasil belajar siswa yang tidak memuaskan diakhir semester. Dari permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian tindakan dengan menggunakan teknik Peer Counseling untuk meningkatkan motivasi belajar karena siswa merasa lebih leluasa dalam mengungkapkan permasalahan kepada teman sebayanya.selain itu, teman sebaya dalam wujud persahabatann juga memberikan peluang untuk memperoleh dorongan dan dukungan.
Tujuan penelitian tindakan ini untuk: (1) mengetahui gambaran aktivitas konselor sebaya meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XII IPA1 melalui layanan Peer Counseling di SMAN11 Banjarmasin, (2). Bagaimana gambaran aktivitas siswa kelas XII IPA 1 melaksanakan layanan Peer Counseling di SMAN 11 Banjarmasin, (3) Apakah dengan layanan Peer Counseling dapat meningkatkan motivasi siswa kelas XII IPA 1 di SMAN 11 Banjarmasin.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan (action research). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII IPA 1 SMA Negeri 11 Banjarmasin yang berjumlah 4 orang yang kurang motivasi belajar dan 1 orang dipilih menjadi konselor sebaya. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif.
Hasil tindakan menunjukkan bahwa aktivitas konselor sebaya dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling untuk meningkatkan motivasi belajar siswa mengalami peningkatan dari rata- rata aktivitas konselor sebaya pada siklus I adalah 34, 37 % menjadi 75 % disiklus IIdan dinyatakan dalam kategori baik. Aktivitas siswa XII IPA 1 dalam peningkatan motivasi belajar melalui teknik Peer Counseling (konseling sebaya) di SMA Negeri 11 Banjarmasin tahun pelajaran 2015/ 2016 mengalami peningkatan dari rata- rata aktivitas siswa siklus I adalah 40, 64% menjadi 77, 66 % di siklus II dan dinyatakan dalam kategori aktif. Pelaksanaan bimbingan konseling dalam peningkatan motivasi belajar melalui teknik Peer Counseling (konseling sebaya) di SMA Negeri 11 Banjarmasin tahun pelajaran 2015/ 2016 mengalami peningkatan dari rata- rata hasil peningkatan siklus I adalah 45 % menjadi 76,25 % di siklus II termasuk kategori tinggi.
Kesimpulan dari penelitian tindakan ini adalan penerapan teknik Peer Counseling dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Pelaksanaan bimbingan dan konseling dengan menggunakan teknik Peer Counseling (konseling sebaya) dapat dijadikan alternative pelaksaan layanan dalam pengembangan aspek motivasi belajar siswa di SMA Negeri 11 Banjarmasin.
Kata Kunci : Motivasi Belajar, Teknik Peer Counseling (konseling sebaya).