Description:
Tajak yang telah digunakan selama ratusan tahun oleh petani lokal tradisional di Kalimantan Selatan telah menunjukkan keunggulannya, bahwa alat ini tepat digunakan pada lahan pertanian yang pada umumnya memiliki tipologi lahan rawa. Sulitnya pengoperasian, besarnya tenaga yang dikeluarkan dalam mengoperasikan dan turunnya minat generasi muda bekerja di bidang pertanian menuntut agar dilakukan penelitian terhadap operasional alat ini sehingga dapat dilakukan kajian pengembangannya. Dengan meneliti gaya-gaya yang bekerja pada tajak, akan didapatkan prinsip-prinsip kerja yang berguna sebagai referensi terhadap tata cara penggunaan alat penyiapan tanah di lahan rawa yang sesuai dengan kearifan lokal masyarakat setempat, dapat mengoperasikan tajak dengan benar sehingga mengurangi beban kerja dan mengurangi kecelakaan kerja, serta dapat mendesain tajak menjadi alat yang ergonomis, efektif, dan efisien. Dalam jangka panjang, penelitian ini diharapkan menjadi dasar pengembangan tajak menjadi alat dan mesin pertanian (alsintan) dengan berbasis kearifan lokal masyarakat suku Banjar Kalimantan Selatan. Penelitian ini meliputi pemilihan lokasi dan persiapan lahan, pemilihan operator, pemindaian dan pengolahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola gerak pengoperasioanal tajak secara umum menunjukkan kesamaan, dengan arah pemotongan ke kiri operator dimana tangan kiri operator berperan penting sebagai “kemudi”. Massa tajak dan besarnya sudut angkat berpengaruh terhadap gaya yang bekerja pada tajak, dengan gaya terbesar terjadi pada saat gaya aksial minimum. Gaya terbesar yang dialami tajak terdapat pada ujung tangkai dan semakin kecil ke arah mata tajak.