dc.description |
Dari hasil pengamatan dan hasil analisis data terhadap objek
penelitian, maka dapat diambil kesimpulan :
1. Laju pertumbuhan relatif (%) berat yaitu pada perlakuan B (1186,73)kemudian perlakuan A (1105,25), perlakuan F (1073,36) perlakuan E (1019,01), perlakuan C (985,95) yang terendah pada perlakuan D (982,72). Berarti LPR yang terbaik adalah pada perlakuan B dibandingkan dengan perlakuan A,F,E, dan D. Dari hasil ANOVA terhadap LPR berat antara keenam perlakukan yang menunjukkan adanya perbedaan yang sangat nyata kemudian dilanjutkan uji BNJ, Tuckey, karena perlakuan B berbeda sangat nyata dengan D,C,E.
Perlakuan B berbeda nyata dengan F, sedangkan perlakuan A berbeda nyata dengan perlakuan D dan C.
2. Laju pertumbuhan spesifik (%) selama masa pemeliharaan yang tertinggi adalah pada perlakuan B (6,386), perlakukan A (6,221), perlakuan D (6,001) kemudian perlakuan C (5,963). Berarti LPS yang terbaik pada perlakuan B.
3. Nilai konversi pakan yang terendah selama masa pemeliharaan terdapat pada perlakuan B (1,792), kemudian perlakukan A (1,931), perlakuan F (2,004), perlakuan D (2,006), perlakuan E (2,012) dan perlakuan C (2,389).
4. Selama masa pemeliharaan 40 hari mortalitas yang terjadi hanya sedikit. Hal ini disimpulkan karena ikan Gabus merupakan ikan yang tahan (memiliki alat pernapasan tambahan berupa labirin), walau dalam kondisi
lingkungan perairan yang kurang baik.
5. Kualitas air selama masa pemeliharaan masih berada pada batas kisaran yang diinginkan bagi pertumbuhan benih ikan Gabus. |
|