| dc.description |
Pertumbuhan jumlah penduduk di dalam dan di luar kawasan hutan semakin meningkat di wilayah Kabupaten Tabalong. Kebutuhan pangan meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk.
Peningkatan populasi penduduk dan perubahan penggunaan lahan merupakan masalah utama dalam sekositem DAS. Kejadian banjir di Kabupaten Tabalong periode 2007- 2010 sejumlah 76 titik kejadian. Kadir (2014) lahan kritis pada bagian hulu sub DAS Negara di Kabupaten Tabalong semakin meningkat pada periode 2005, 2009 dan 2013.
Kajian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik bagian hulu sub DAS Negara di Kabupaten Tabalong, yang dapat menjadi acuan menentukan arahan peningkatan ketahanan pangan dan produktivitas lahan sebagai pengatur tata air.
Hasil kajian diperoleh bahwa penggunaan lahan didominasi pertanian lahan kering dengan jenis tanaman karet alam yang di kombinasikan dengan tanaman buah-buahan 10.084,08ha (39%). Karakteristik wilayah dan kearifan lokal masyarakat dayak berkebun tanaman karet yang di kombinasikan dengan tanaman buah-buahan (ubi kayu, pisang, dan rempah dapur) dapat meingkatkan ketahanan pangan dan kelestarian tata air. Rehabilitasi hutan dan lahan terbuka, semak belukar, dan bekas tambang seluas 2.780,91ha mengurangi tingkat kekritisan lahan dan merunkan tingkat kerawanan banjir 5.159,4ha (20,0%) menjadi 2.520,4ha (9,7%). |
|