dc.description |
Buku Inseminasi Buatan pada Domba merupakan buku yang ditulis oleh Dr. Ir. Muhammad Rizal, M.Si dan Dr. drh. Herdis, M.Si secara garis besar membahas tentang aspek reproduksi pada domba (domba garut) yang terdiri atas: (1) Pendahuluan, (2) Domba Garut, (3) Penampungan Semen, (4) Pengolahan semen, (5) Sinkronisasi Estrus, (6) Inseminasi Buatan, (7) Pencatatan Hasil Kegiatan Inseminasi Buatan, dan (8) Penutup.
Pendahulun menjelaskan tentang sejarah singkat perkembangan teknologi inseminasi buatan dan peranannya terhadap perkembangan peternakan.
Pembahasan tentang bagian Domba Garut terdiri atas asal usul domba garut dan karakteristik penampilan reproduksi domba garut jantan yang meliputi: keinginan kawin (libido) domba garut jantan, profil semen segar domba garut, morfometrik (ukuran) spermatozoa, testis, dan skrotum domba garut.
Bagian Penampungan Semen membahas tentang metode penampungan semen pada domba yang meliputi metode vagina buatan, metode elektroejakulator, dan metode massase. Bagian ini menjelaskan tentang cara mengoleksi semen pada domba (umumnya menggunakan vagina buatan) yang selanjutnya akan diolah menjadi semen cair atau semen beku
Bagian Pengolahan Semen membahas tentang evaluasi semen, pengenceran semen (metode dan jenis-jenis pengencer), penyimpanan semen hasil olahan (dalam bentuk semen cair-dingin dan semen beku), dan pengolahan semen yang dikoleksi dari epididimis (dalam bentuk semen cair-dingin dan semen beku). Bagian ini menjelaskan tentang metode mengevaluasi beberapa karakteristik spermatozoa dalam menentukan kelayakan semen untuk proses lebih lanjut, yakni pengenceran dan penyimpanan semen yang telah diencerkan. Bagian ini juga menjelaskan tentang jenis-jenis pengencer yang dapat digunakan pada semen domba dan metode penyimpanan semen dalam bentuk semen cair-dingin dan semen beku. Pengolahan spermatozoa yang dikoleksi dari epididimis merupakan salah satu metode alternatif dalam memanfaatkan sumber genetik jantan unggul yang tidak berespons terhadap upaya menampung semen, atau ternak jantan unggul yang mati.
Bagian Sinkronisasi Estrus membahas tentang sinkronisasi estrus menggunakan preparat hormon (meliputi hormon estrogen, prostaglandin F2 alfa, dan progesteron), sinkronisasi estrus menggunakan laserpunktur (metode yang memadukan antara sinar laser dan titik-titik akupunktur pada tubuh), dan deteksi estrus berbagai metode. Sinkronisasi estrus merupakan salah satu teknologi yang terintegrasi dengan teknologi inseminasi buatan yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses reproduksi pada ternak. Melalui teknologi ini ternak betina akan estrus serentak, bunting serentak, dan melahirkan serentak, sehingga memudahkan dalam aspek tatalaksana.
Bagian Inseminasi Buatan membahas tentang keuntungan dan kerugian inseminasi buatan, peralatan-peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan inseminasi buatan, metode pelaksanaan inseminasi buatan, waktu optimum melakukan inseminasi buatan, diagnosis kebuntingan berbagai metode, dan hasil-hasil inseminasi buatan yang telah dicapai pada domba garut.
Bagian terakhir buku ini tentang Pencatatan Hasil Kegiatan Inseminasi Buatan yang membahas mengenai perlunya mencatat seluruh kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan inesminasi buatan. Kemudian dilanjutkan dengan bagian Penutup yang membahas tentang prospek penerapan teknologi inseminasi buatan pada ternak ruminansia kecil (domba dan kambing) berdasarkan pencapaian hasil penelitian yang dilakukan pada domba garut. |
|