dc.contributor.author |
Razie, Fakhrur |
|
dc.date.accessioned |
2024-07-01T01:35:59Z |
|
dc.date.available |
2024-07-01T01:35:59Z |
|
dc.date.issued |
2024-06-01 |
|
dc.identifier.uri |
https://repo-dosen.ulm.ac.id//handle/123456789/35436 |
|
dc.description |
Pengaturan air merupakan aspek penting pada pertanian lahan basah. Penerapan model tata air bertingkat (multilevel water system) dengan mengatur ketinggian air dari sumber air atau saluran utama ke saluran keliling bersekat, kemudian kesaluran antar surjan, selanjutnya ke kolam penampung dan ke kolam perlakuan. Kedalaman kolam penampung dan kolam treatment sekitar 3 - 5 m. Menyesuaikan dengan jumlah air yang bisa tersimpan persatuan luas di lahan, sehingga sistem tata air ini tidak menyebabkan berpindahnya air ke lahan sekitarnya. Tinggi muka air tanah di lahan pasang surut dapat dikendalikan untuk kegiatan pertanian padi dan tanaman semusim. Model tata air ini
disebut Sistem tata air bertingkat (Multilevel Water System). |
en_US |
dc.description.abstract |
Sistem tata air bertingkat memiliki prinsip mempertahankan fungsi lahan sebagai penyimpan dan penopang air pada lahan tersebut, sehingga untuk memunculkan permukaan lahan untuk kegiatan pertanian, volume air yang disimpan dan ditopang (air tergenang) dipindahkan di ruang yang lebih rendah (saluran dan menampung air) sehingga sejumlah air yang seharus tetap berada di lahan tersebut. |
en_US |
dc.description.sponsorship |
BPDPKS |
en_US |
dc.language.iso |
other |
en_US |
dc.subject |
Sistem Tata Air Bertingkat; irigasi dan drainase |
en_US |
dc.title |
Sistem Tata Air Bertingkat (Multilevel Water System) untuk Pertanian di Lahan Basah pada Penerapan Model Peremajaan Sawit (PSR) dengan teknik Paludikultur di Lahan Bergambut |
en_US |
dc.type |
Other |
en_US |