dc.description.abstract |
Pengembangan pertanian di lahan pasang surut di Kalimantan Selatan khususnya tanah sulfat masam untuk usaha pertanian tanaman pangan selama ini hanya memperhatikan aspek hidrologi dan kimia tanahnya. Sedangkan aspek biologi belum dikaji secara mendalam, padahal perubahan kimia (kemasaman tanah) sangat di tentukan sekali oleh aktivitas bakteri pengoksidasi pirit yang ada pada tanah sulfat masam. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keberadaan bakteri pengoksidasi besi dan sulfur
(Thiobacillus sp dan Thiobacillus ferrooxidans)pada tanah sulfat masam setelah perlakukan penggenangan dan pengeringan pada kualitas air tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata populasi bakteri Thiobacillus sp. setelah perlakuan penggenangan dan pengeringan berkisar antara 1,50 x 1014 - 2,50 x 1014 sel/gr tanah dan rata-rata populasi bakteri T. ferrooxidans berkisar antara 8,33 x 106 - 2,00 x 107
sel/gr tanah.Populasi bakteri Thiobacillus sp.dan T. ferrooxidans tertinggi terlihat pada perlakuan yang sama yaitu penggenangan selama 2 jam pada 25 cm di atas permukaan tanah dan pengeringan (drainase) selama 22 jam secara perlahan-lahan setiap hari selama 1 bulan. Pengeringan (drainase) pada tanah sulfat masam menyebabkan populasi bakteri pengoksidasi besi dan sulfur meningkat. |
en_US |