dc.description.abstract |
Buku ini berfokus pada studi cadangan karbon di berbagai tipe tutupan lahan di Kalimantan Selatan. Ditulis oleh Arfa Agustina Rezekiah, Abdi Fithria, Syam’ani, Yasinta Nur Shiba, dan Siti Najla dengan editor Rosidah, buku ini menyajikan hasil penelitian yang penting untuk memahami dan mengelola cadangan karbon dalam upaya melawan perubahan iklim.
Dasar-Dasar Cadangan Karbon
Pada bagian awal, buku ini menjelaskan konsep dasar cadangan karbon, pentingnya cadangan karbon, dan perannya dalam mitigasi perubahan iklim. Dijelaskan juga tentang siklus karbon dalam ekosistem dan peran ekosistem seperti hutan dan lahan basah dalam menyimpan karbon.
Metode pengukuran yang digunakan meliputi pendekatan langsung dengan persamaan allometrik dan pendekatan tidak langsung menggunakan faktor ekspansi biomassa. Alat-alat yang digunakan termasuk GPS, pita ukur, hagameter, oven, dan timbangan digital. Metode lapangan berbeda untuk hutan mangrove, hutan rawa gambut, dan hutan pegunungan.
Penelitian dilakukan pada kawasan ekowisata bekantan di PT AGM dengan tiga tipe kerapatan (tinggi, sedang, dan rendah). Hasil menunjukkan bahwa biomassa dan cadangan karbon tertinggi ditemukan pada kerapatan tinggi. Biomassa pohon di kawasan rawa gelam mencapai 26,11 ton dengan kandungan karbon sebesar 47% dari biomassa.
Pada area bekas perladangan, nilai estimasi karbon tertinggi ditemukan pada kebun campuran di Desa Lok Lahung sebesar 61,097 ton/ha, sedangkan terendah di balukar anum di Desa Haratai sebesar 10,45 ton/ha. Kebun campuran memiliki total simpanan karbon paling tinggi dibandingkan dengan areal lainnya. |
en_US |