Kebakaran lahan gambut jauh lebih sulit ditangani dibandingkan dengan kebakaran hutan pada umumnya. Hal tersebut disebabkan penyebaran api tidak hanya terjadi pada vegetasi di atas permukaan gambut tapi juga terjadi dalam lapisan tanah gambut. Kelembaban tanah pada lahan gambut merupakan salah satu parameter jumlah air yang terdapat pada tanah gambut, sehingga semakin rendah kelembabannya maka potensi untuk terbakar semakin besar. Oleh karena itu parameter kelembaban tanah perlu diukur secara obyektif, terutama untuk setiap kedalamannya, minimal 0,5 m dari permukaan tanah gambut, terutama digunakan untuk upaya mitigasi kebakaran. Untuk itu diperlukan alat ukur kelembaban lapisan tanah gambut yang berwujud sistem yang terdiri atas 4 buah sensor kelembaban tanah dengan prinsip kapasitan, dimana setiap sensornya akan diletakkan pada tingkat kedalaman tanah gambut yang berbeda dari permukaan, sinyal listrik dari sensor dikondisikan oleh pengondisi sinyal dan proses dalam sistem diatur oleh mikrokontroler Arduino Mega2560. Data hasil pengukuran ditampilkan oleh LCD agar dapat dilihat dengan mudah oleh pemakainya. Luasan pengukuran dari sensor disesuaikan dengan tempat sensor, sehingga tidak seluruh permukaan sensor tersebut digunakan dalam pengukuran. Berdasarkan hasil karakterisasi dan kompensasi luaran sistem, maka kelembaban tanah dapat diukur dari 0% - 100% secara simultan oleh keempat sensornya dengan selisih pengukuran untuk keempat sensor adalah 1,8% – 2,6%. Pada akhirnya sistem diuji untuk mengukur kelembaban sampel tanah gambut yang ditempatkan pada silinder yang dipanaskan pada sisi bawahnya sehingga perubahan kelembaban setiap lapisan tanah gambut terukur dengan baik.
Kebakaran lahan gambut jauh lebih sulit ditangani dibandingkan dengan kebakaran hutan pada umumnya. Hal tersebut disebabkan penyebaran api tidak hanya terjadi pada vegetasi di atas permukaan gambut tapi juga terjadi dalam lapisan tanah gambut. Kelembaban tanah pada lahan gambut merupakan salah satu parameter jumlah air yang terdapat pada tanah gambut, sehingga semakin rendah kelembabannya maka potensi untuk terbakar semakin besar. Oleh karena itu parameter kelembaban tanah perlu diukur secara obyektif, terutama untuk setiap kedalamannya, minimal 0,5 m dari permukaan tanah gambut, terutama digunakan untuk upaya mitigasi kebakaran. Untuk itu diperlukan alat ukur kelembaban lapisan tanah gambut yang berwujud sistem yang terdiri atas 4 buah sensor kelembaban tanah dengan prinsip kapasitan, dimana setiap sensornya akan diletakkan pada tingkat kedalaman tanah gambut yang berbeda dari permukaan, sinyal listrik dari sensor dikondisikan oleh pengondisi sinyal dan proses dalam sistem diatur oleh mikrokontroler Arduino Mega2560. Data hasil pengukuran ditampilkan oleh LCD agar dapat dilihat dengan mudah oleh pemakainya. Luasan pengukuran dari sensor disesuaikan dengan tempat sensor, sehingga tidak seluruh permukaan sensor tersebut digunakan dalam pengukuran. Berdasarkan hasil karakterisasi dan kompensasi luaran sistem, maka kelembaban tanah dapat diukur dari 0% - 100% secara simultan oleh keempat sensornya dengan selisih pengukuran untuk keempat sensor adalah 1,8% – 2,6%. Pada akhirnya sistem diuji untuk mengukur kelembaban sampel tanah gambut yang ditempatkan pada silinder yang dipanaskan pada sisi bawahnya sehingga perubahan kelembaban setiap lapisan tanah gambut terukur dengan baik.