IbM PELATIHAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN AKTIF BAGI GURU-GURU MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL FATA I DAN NURUL FATA II BANJARMASIN

Abstract

IbM Pelatihan Model-model Pembelajaran Aktif bagi Guru-guru Madrasah Ibtidaiyah Nurul Fata I dan Nurul Fata II Banjarmasin. Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari: Yuli Apriati, Alfisyah, dan Lumban Arofah. Pendidikan tinggi adalah salah satu jenjang pendidikan yang memiliki berbagai perangkat dan prasyarat bagi siapa saja yang mengikuti pendidikan di dalamnya. Salah satu prasyarat yang mengemuka adalah adanya kewajiban bagi peserta didik untuk membuat penugasan pribadi melalui penelitian, pembuatan makalah, dan pembuatan karya tulis lainnya. Untuk itu, diperlukan kemampuan dalam penguasaan melakukan model-model pembelajaran untuk meningkatkan antusiasme siswa. Oleh karena melihat hal tersebut, tim pengabdian melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan Tema “Pelatihan Model-model Pembelajaran Aktif bagi Guru-guru Madrasah Ibtidaiyah Nurul Fata I dan Nurul Fata II Banjarmasin”. Penerapan Model-Model Pembelajaran adalah sebuah keniscayaan yang harus dikuasai oleh Guru sebagai pedoman perancangan dan pelaksanaan pembelajaran. Karena itu, pemilihan model sangat dipengaruhi oleh sifat dari materi yang akan dibelajarkan, tujuan (kompetensi) yang akan dicapai dalam pembelajaran tersebut, serta tingkat kemampuan peserta didik. Suatu model pembelajaran akan memuat antara lain: (a) deskripsi lingkungan belajar, (b) pendekatan, metode, teknik, dan strategi, (c) manfaat pembelajaran, (d) materi pembelajaran (kurikulum), (e) media, dan (f) desain pembelajaran. Kegiatan ini diikuti oleh para guru sebanyak 20 orang dengan cukup antusias terlihat dari prosentase kehadiran yang mencapai 100%. Kegiatan ini juga cukup berhasil meningkatkan pemahaman guru tentang model-model pembelajaran serta menambah kemampuan para guru dalam penguasaan dan meningkatkan keaktifann siswa di kelas. Kendala yang dihadapi dalam kegiatan ini adalah adanya Keterbatasan waktu yang tersedia sehingga pembuatan praktek langsung tentang model-model pembelajaran menjadi kurang maksimal.