Abstract:
Program Kemitraan merupakan program penyaluran bantuan bergulir dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terhadap pembangunan ekonomi masyarakat, terutama pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), yang menitikberatkan pada aspek permodalan. Penelitian ini untuk mendeskripsikan implementasi Program Kemitraan BUMN terhadap pemberdayaan UMKM di Kota Banjarbaru. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara mendalam dengan informan tertentu antara lain koordinator program di 3 (tiga) BUMN yaitu PT Telkom Witel Banjarmasin, PT Pelindo III Regional Kalimantan, dan PT Pegadaian Banjarmasin, kemudian observasi partisipan kepada mitra binaan, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi Program Kemitraan BUMN berjalan dengan efektif untuk meningkatkan usaha dari pelaku UMKM agar menjadi kuat dan mandiri. Terdapat kelemahan yang ditemukan antara lain (1) tidak adanya pendamping mitra untuk pembinaan secara berkesinambungan, (2) banyak UMKM yang tidak tahu dengan program, dan (3) sikap mitra binaan yang masih kurang disiplin dalam pembayaran.
Description:
Berdasarkan hasil penelitian dan diskusi mengenai implementasi Program Kemitraan ketiga BUMN terhadap pemberdayaan UMKM di Kota Banjarbaru sudah berjalan efektif. Keefektifan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Program Kemitraan BUMN adalah program untuk meningkatkan usaha para pelaku UMKM agar menjadi kuat dan mandiri melalui penggunaan dana dari BUMN. Proses kegiatan Program Kemitraan BUMN melalui tiga tahap, yaitu peminjaman dana, pembayaran pinjaman dengan jasa administrasi 3 persen per tahun, dan dalam bentuk sarasehan, pelatihan, pemagangan, dan pameran. 2. Respon dan partisipasi mitra binaan dalam Program Kemitraan BUMN sudah cukup baik, kecuali PT Pegadaian Banjarmasin yang masih sedikit. 3. Kendala yang dihadapi dalam mengimplementasikan Program Kemitraan BUMN diantaranya adalah (a) tidak adanya pendamping mitra untuk pembinaan secara berkesinambungan, (b) banyak UMKM yang tidak tahu dengan program, dan (c) sikap mitra binaan yang masih kurang disiplin dalam pembayaran.
