Tantangan Keberadaan Rumah Lanting sebagai Arsitektur Vernakular Tepi Air di Banjarmasin

Dahliani, Dahliani; Setijanti, Purwanita; Soemarno, Ispurwono

dc.contributor.author	Dahliani, Dahliani
dc.contributor.author	Setijanti, Purwanita
dc.contributor.author	Soemarno, Ispurwono
dc.date.accessioned	2024-01-22T06:45:07Z
dc.date.available	2024-01-22T06:45:07Z
dc.date.issued	2016-11
dc.identifier.isbn	978-602-73878-1-2
dc.identifier.uri	https://repo-dosen.ulm.ac.id//handle/123456789/33456
dc.description.abstract	Rumah lanting adalah rumah terapung, salah satu arsitektur vernakular yang terdapat pada permukiman tepi sungai di kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Adanya pergeseran kota berbasis sungai menjadi berbasis daratan, menjadikan rumah lanting menarik untuk dikaji terutama tentang keberadaannya saat ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berdasarkan wawancara, observasi lapangan dan studi kepustakaan. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberadaan rumah lanting. Dari penelitian ini dihasilkan bahwa rumah lanting yang adaptif terhadap tapaknya di atas sungai, ternyata semakin berkurang keberadaannya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu bahan konstruksi utama untuk pondasi sulit didapat, preferensi bermukim dari penghuni terutama generasi kedua yang lebih memilih tinggal di perumahan di area daratan, dan pembangunan waterfront city.	en_US
dc.publisher	Prosiding Seminar Nasional Semesta Arsitektur Nusantara 4, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, Malang	en_US
dc.subject	Rumah lanting	en_US
dc.subject	keberadaan	en_US
dc.subject	faktor berpengaruh	en_US
dc.title	Tantangan Keberadaan Rumah Lanting sebagai Arsitektur Vernakular Tepi Air di Banjarmasin	en_US
dc.type	Article	en_US