Repo Dosen ULM

Penyusunan Dokumen Indikator Makro Sosial Ekonomi Tahun 2022 Kabupaten Tabalong

Show simple item record

dc.contributor.author Muzdalifah, Muzdalifah
dc.date.accessioned 2023-06-09T00:00:12Z
dc.date.available 2023-06-09T00:00:12Z
dc.date.issued 2022-10-06
dc.identifier.uri https://repo-dosen.ulm.ac.id//handle/123456789/32383
dc.description.abstract Penelitian ini bertujuan untuk : 1). Mengetahui kondisi indikator makro sosial-ekonomi yang telah dicapai selama kurun waktu 5 tahun sejak 2016 hingga 2021. 2). Mengembangkan perangkat kalkulator perhitungan indikator makro sosial-ekonomi yang dapat digunakan secara cepat dan mudah tetapi valid dan reliabel sesuai dengan ketersediaan dukungan data yang bersesuaian dengan dasar asumsi perhitungan indikatornya. 3). Melakukan analisis tingkat prioritas atau Analytical Hierarchy Process (AHP) sektor pemberi kontribusi terhadap perkembangan ekonomi daerah di Kabupaten Tabalong. 4). Melakukan telaah kesesuaian hasil AHP dengan prioritas yang tersusun dalam RPJMD daerah untuk memastikan kesejajaran tentang penentuan program dan arah kebijakan yang relevan dengan prioritas pembangunan yang mendukung kemajuan perekonomian daerah Kabupaten Tabalong. 5). Melakukan prediksi capaian kemajuan perkembangan kondisi indikator makro sosial-ekonomi selama 5 tahun ke depan dari tahun dasar 2022 hingga 2026, yang mencakup indikator-indikator yang menjadi sumber resultan dari terbentuknya pertumbuhan dan perkembangan indikator makro sosial-ekonomi yang berdampak pada pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM). 6). Membuat rekomendasi pilihan strategi dan kebijakan yang ditempuh pemerintah daerah Kabupaten Tabalong untuk mencapai kinerja pembangunan terutama indikator makro sosial-ekonomi pembangunan daerah Kabupaten Tabalong. Teori yang digunakan dalam penelitian ini guna mendukung penelitian meliputi: Indek Pembangunan Manusia, kemiskinan dan kesenjangan, pertumbuhan ekonomi dan pengangguran. Jenis metodologi penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, kualitatif, dan pengembangan. Jenis dan sumber data meliputi; primer dan sekunder. primer yakni hasil wawancara dan diskusi yang bersumber dari dengan pemangku kebijakan untuk penyusunan kebijakan daerah Kabupaten Tabalong terkait indikator makro sosial ekonomi dan sekunder yang masuk dalam kategori Data panel (pooling data), yakni data gabungan antara data time-series dan cross sectional terkait indikator makro sosial ekonomi Kabupaten Tabalong. Teknik pengumpulan data melalui studi dokumentasi untuk data sekunder dan Diskusi Kelompok Terpumpun untuk data primer sebagaimana diuraikan sebelumnya. Hasil penelitian menggambarkan dari analisis ekonomi wilayah Ada skenario yang dianalisis dalam kajian kebijakan ini, skenario pertama menggunakan data historis 5 tahun dari data awal tersedia periode (2010-2014), skenario kedua menggunakan data historis 5 tahun terakhir periode (2017-2021), skenario ketiga menggunakan data historis 5 tahun terakhir sebelum Pandemi C 19 periode (2015-2019). Inflasi bulanan di Kota Tanjung relatif memiliki pola yang sama dan berulang secara musiman, dengan trend yang positif. Pola inflasi tahun 2021 di Kota Tanjung cenderung tinggi di bulan Februari, Juni, dan, November. Namun kondisi di bulan April, Juli, Agustus, dan September terjadi deflasi. IPM pendidikan mempunyai skenario pencapaian target tahun 2022 dan 2023 diperlukan beberapa langkah strategis yang fokus untuk mencapainya. Simulasi pencapaian target IPM dari komponen RLS dan HLS dapat diskenariokan menjadi 4(empat) pilihan yakni skenario (1)jika indeks kesehatan (AHH) dan kesejahteraan (PP) konstan dengan sumberdaya dan dana diarahkan khusus untuk memacu RLS, dan sementara HLS konstan; skenario (2) jika hal yang sama (1) tetapi yang dipacu HLS, dan sementara RLS konstan; skenario (3) jika hal yang sama (1) tetapi yang dipacu RLS dan HLS dengan komposisi yang mampu menunjang capaian target IPM; dan skenario (4) jika semua komponen penentu IPM baik indeks kesehatan, kesejahteraan, maupun pendidikan secara proporsional berimbang sesuai determinan dari masing-masing. Sedangkan komponen kesejahteraan tidak ditetapkan secara eksplisit, ada 5 skenario yang ditawarkan dalam policy brief ini yang terkait dengan Pencapaian target IPM dari komponen Kesejahteraan. Skenario 1 semua komponen pembentuk IPM disamakan dengan target dalam RPJMD Perubahan, dan hasilnya Pengeluaran Perkapita Disesuaikan (PPPk) lebih rendah dari yang sudah tercapai di tahun 2020 dan 2021, namun target pada komponen pendidikan cukup berat untuk direalisasi. Skenario 2 beban komponen PPPk sudah mulai terasa berat, ketika semua alokasi sumber daya dioptimalkan pada komponen PPPk sedangkan komponen lainnya tetap sama dengan capaian tahun 2021, maka kenaikan PPPk pada tahun 2022 harus sebesar Rp.1.250.000,-/tahun. Skenario 3 beban komponen PPPk saat komponen RLS disesuaikan dengan kondisi riil dan komponen lainnya tetap sama dengan capaian tahun 2021, maka kenaikan PPPk tahun 2022 sebesar Rp. 1.220.000,-/tahun. Skenario 4 beban komponen PPPk saat komponen RLS dan HLS disesuaikan dengan kondisi riil dan komponen lainnya tetap sama dengan capaian tahun 2021, maka kenaikan PPPk tahun 2022 sebesar Rp. 1.170.000,-/tahun. Skenario 5 alokasi sumber daya pada semua komponen PPPk, RLS, HLS, dan AHH, maka kenaikan PPPk tahun 2022 sebesar Rp.850.000,-/tahun, hal ini menunjukkan bahwa dengan mengubah komposisi capaian indikator pembentuk IPM beban setiap OPD akan lebih ringan mengingat semua OPD bergerak secara bersama-sama untuk mewujudkan pencapaian IPM tersebut. Kesenjangan dan kemiskinan peneliti menerapkan dua skenario realisasi target Tingkat kemiskinan. Skenario pertama, diprediksikan tingkat kemiskinan sesuai dengan target RPJMD maka tahun 2022 dengan tingkat kemiskinan 5,65%, jumlah penduduk miskin sebanyak 14.847 jiwa, tahun 2023 tingkat kemiskinan 5,60%, penduduk miskin menjadi 14.896 jiwa dan tahun 2024 tingkat kemiskinan 5,35%, penduduk miskin menjadi 14.413 jiwa. Skenario kedua, diprediksikan berdasarkan data historis 2011-2021 maka jumlah penduduk miskin tahun 2022 sebanyak 15.855 jiwa dengan tingkat kemiskinan 6,04%. tahun 2023 sebanyak 16.021 jiwa dengan tingkat kemiskinan 6,02%, dan tahun 2024 sebanyak 16.185 jiwa dengan tingkat kemiskinan 6,01%. Gini ratio tahun 2022 sebesar 0,303, tahun 2023 sebesar 0,301, 2024 sebesar 0,299. Simulasi kalkulator IPM yang disesuaikan dengan target RPJMD menunjukkan AHH yang lebih tinggi yang harus dicapai dibandingkan dengan data proyeksi/target RPJMD, atau menyesuaikan dengan target RPJMD tapi indeks Pendidikan dan indeks kesejahteraan harus meningkat pesat. Perlu upaya yang lebih besar untuk meningkatkan AHH. Upaya untuk meningkatkan AHH adalah dengan memperhatikan fasilitas Kesehatan, SDM Kesehatan, program Kesehatan (program ibu dan anak, remaja, SPM, dan stunting), dan penganggaran untuk bidang Kesehatan. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tabalong Berdasarkan basis data 2001-2021, proyeksi model linear aplikasi “Kalkulator Simulasi Pertumbuhan Ekonomi Jangka Panjang Kabupaten Tabalong 2022” menunjukkan tren perekonomian Kabupaten Tabalong akan melambat dan kemudian terkontraksi dalam satu dekade terakhir. Rerata Pertumbuhan Ekonomi dalam periode 2022-2045 sebesar 0,03% per tahun sedangkan berdasarkan kalkulasi Compound Annual Growth Rate (CAGR) mencapai 0,02%. Potensi terjadinya skenario ini harus diwaspadai dan dicegah. Bila terwujud, Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan (tahun dasar 2010) selama 25 tahun ke depan dari 2020 hanya bertambah sebesar Rp0,56 trilyun sehingga di akhir periode proyeksi 2045 nilainya menjadi Rp15,04 trilyun. Skenario ini dapat terjadi dengan asumsi Kabupaten Tabalong masih bergantung pada sektor primer dan tidak ada sektor sekunder dan tersier yang maju dan dominan. Dalam tingkat pengangguran terbuka Simulasi menghitung jumlah lapangan kerja baru untuk mencapai target TPT RPJMD Kabupaten Tabalong 3,00-4,00% diperlukan dengan menggunakan asumsi jumlah Angkatan Kerja hasil proyeksi model ETS dan Linear. Simulasi berdasarkan skenario proyeksi model ETS dengan target TPT paling optimis 3,00%, dibutuhkan penambahan lapangan kerja baru sebanyak 1.037 pada tahun 2022, 2.002 tahun 2023 dan 4.029 tahun 2024. Sedangkan jika menggunakaan skenario proyeksi model Linear jumlah tambahan lapangan kerja baru yang diperlukan sekitar 2.083 pada tahun 2022 serta 1.676 untuk tahun 2023 dan 2024. en_US
dc.description.sponsorship PemKab Tabalong en_US
dc.language.iso other en_US
dc.publisher P2KPK ULM en_US
dc.subject IPM, Kemiskinan, Kesenjangan, Pertumbuhan Ekonomi en_US
dc.title Penyusunan Dokumen Indikator Makro Sosial Ekonomi Tahun 2022 Kabupaten Tabalong en_US
dc.type Other en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Browse

My Account