dc.description.abstract |
Daerah aliran sungai (DAS) merupakan suatu sistem ekologis dimana unsur-unsur biotik dan abiotik berinteraksi antara satu dengan lainnya. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai diharapkan dapat memberikan dampak ekonomis kepada manusia yang hidup didalamnya tanpa mengabaikan aspek kelestarian dan keseimbangan dari ekosistem DAS itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemanfaatan lahan eksisting dan rencana pemanfaatan ruang Sub DAS Kusambi DAS Batulicin berdasarkan daya dukung lahan berbasiskan neraca air. Hasil yang ditargetkan akan memperoleh data Kemampuan lahan dan daya dukung lahan yang berbasis neraca air, memperoleh kesesuaian pemanfatan ruang yang berbasis neraca air, memperoleh data jumlah penduduk yang berada disekitar wilayah penelitian, dan memperoleh model pengelolaan lahan yang berbasis neraca air. Hasil tersebut diketahui secara umum apakah sumber daya air disuatu wilayah dalam keadaan suplus atau defisit. kemudian digunakan sebagai dasar untuk menentukan rekomendasi pengelolaan Sub DAS/ DAS di waktu yang akan datang untuk penyusunan rencana tata ruang dan evaluasi penanfaatan ruang dalam rangka penyediaan sumber daya air yang berkelanjutan. Metode yang digunakan untuk memperoleh data tersebut dilakukan dengan deskriptif kuantitatif (data primer dan data sekunder). Dari Kelas Unit lahan untuk kemampuan dan daya dukung dan untuk ketersediaan air ditentukan menggunakan metode koefisien limpasan berdasarkan informasi penggunaan lahan serta data curah hujan tahunan. Kebutuhan air dihitung dari hasil konversi terhadp kebutuhan hidup layak penduduk. Penelitian ini menggunakan pendekatan wilayah ekologi Daerah Aliran Sungai (DAS) yang proses analisis dan penyajiannya dilakukan secara spasial dengan memanfaatkan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG), hal tersebut diartikan bahwa hasil-hasil dalam penelitian ini memiliki referensi geografis dan penyajiannya berupa peta. Hasil penelitian bahwa Kemampuan lahan Sub DAS Kusambi dari kelas kemampuan lahan II sampai kelas kemampuan VI dengan, faktor pembatasnya di dominasi oleh erosi, kemiringan lereng, tekstur tanah, drainase dan ancaman genangan. Kelas kemampuan II merupakan kelas kemampuan lahan terbaik dan kelas kemampuan lahan VI merupakan kelas kemampuan lahan terjelek. Sub DAS Kusambi mempunyai lahan dengan potensi rendah seluas 150,33 ha (2,28 %), potensi sedang 1935,98 ha (36,28 %), dan potensi tinggi seluas 3249,32 ha (60,89 %). Rencana pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan kemampuan lahannya berupa rencana pemanfaatan ruang berupa permukiman, pengembangan permukiman, dan pertanian lahan kering.Arahan pemanfaatan lahan pada semua kelas kemampuan lahan untuk menjaga kesinambungan dan penataan lahan di arahkan untuk pertanian, perkebunan dengan hutan rakyat sistem agroforestry dan terasering. Ketersediaan lahan kecamatan Batulicin sebesar 1946,88 ha, kebutuhan lahan sebesar 3679,82 ha. Kecamatan Simpang Empat sebesar 575,04 ha, kebutuhan lahan sebesar 18607,07 ha. dan kecamatan Karang Bintang sebesar 1453,86 ha, kebutuhan lahan sebesar 4354,96 ha. Daya dukung lahan kecamatan Batulicin, Simpang Empat dan Karang Bintang semuanya defisit, sebab ketersediaan lahan lebih kecil dibandingkan dengan kebutuhan lahan. Kebutuhan air penduduk Kabupaten Tanah Bumbu = (8.26.352.700 /23340)/365 = 97 liter/orang/hari, Kebutuhan air = ((97,229 x 97 x 365)/1000) /
1000000 = 3,44 juta m
3 /tahun. Besarnya kebutuhan air untuk perikanan di Sub DAS Kusambi adalah 15 liter/detik/hektar, dan Kebutuhan air = ((1,13 x 15 x 24 x 60 x 60 x 180)/1000)/1000000 = 0,53 juta
m
3 /tahun, dan keterseediaan air Sub DAS Kusambi DAS Batulicin dengan kebutuhan air total masih relatif surplus |
en_US |