dc.description |
DAS Tabunio Kabupaten Tanah Laut merupakan salah dari 108 DAS di Indonesia yang ditetapkan sebagai daerah aliran sungai (DAS) prioritas penangananya (Keputusan Menhut No. SK. 328/Menhut-II/2009), selanjutnya berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P. 60 /Menhut-II/2014,Tentang Kriteria Penetapan Klasifikasi Daerah Aliran Sungai, dinyatakan bahwa setiap DAS harus di lakukan kajian penilaian klasifikasi DAS berdasarkan daya dukungnya dalam rangka mewujudkan lahan produktif yang berkelanjutan. Kejadian rawan banjir di Kabupaten Tanah Laut termasuk Daerah Aliran Sungai (DAS) Tabunio pada periode tahun 2007 sampai dengan 2010 terlihat semakin meningkat terlihat menjadi 22 desa (Balitbangda, 2010). Lahan kritis di DAS Tabunio seluas 19.109,89 ha atau 31 % dari luas DAS (BPDAS Barito 2013). Jumlah penduduk di DAS Tabunio yang semakin tahun semakin bertambah dan membutuhkan sumberdaya lahan untuk meningkatkan kesejahteraannya (Kabupaten Tanah Laut 2013). Kerusakan lingkungan telah menjadi keprihatinan banyak pihak, karena meningkatnya bencana alam yang dirasakan, seperti bencana banjir, tanah longsor dan kekeringan. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka pada DAS Tabunio, perlu dilakukan kajian parameter komponen-komponen lingkungan yang terukur secara kuantitatif, yang mengacu kepada Rencana Induk Penelitian (RIP) atau program unggulan Universitas Lambung Mangkurat, yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat dan pembangunan di wilayah Kalimantan yang mengarah pada output untuk ilmu pengetahuan teknologi dan seni (IPTEKS), melalui Penilaian Karakteristik dan Upaya Mewujudkan Kondisi Lahan Produktif Secara Berkelanjutan berdasarkan kondisi daya dukung DAS Tabunio. Penelitian ini menggunakan pendekatan wilayah ekologi DAS yang proses analisis dan penyajiannya dilakukan secara spasial dengan memanfaatkan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG), hal tersebut diartikan bahwa hasil-hasil dalam penelitian ini memiliki referensi geografis dan penyajiannya berupa peta. Rencana Penelitian ini dilaksanakan dengan observasi terlebih dahulu terhadap karakteristik DAS sebagai parameter up dating klasfikasi daya dukung DAS menggunakan parameter: a) Kondisi lahan; b) Kualitas, kuantitas dan kontinuitas air (tata air); c) Sosial ekonomi dan kelembagaan; d) Investasi bangunan air; dan e) Pemanfaatan ruang wilayah. Hasil kajian ini diperoleh klasifikasi DAS Tabunio sebagai berikut: 1. Kriteria klasifikasi DAS a. Kondisi lahan yang terdiri atas: 1) persentase lahan kritis kualifikasi pemulihan sangat tinggi; 2) persentase Penutupan vegetasi kualifikasi pemulihan tinggi; dan 3) indeks erosi kualifikasi pemulihan sangat tinggi. b. Tata air yang terdiri atas: 1) koefisien rejim aliran kualifikasi pemulihan sedang; 2) Koefisien Aliran Tahunan kualifikasi pemulihan sangat tinggi; 3) Muatan Sedimen kualifikasi pemulihan sangat tinggi; 4) Banjir kualifikasi pemulihan sangat tinggi; dan 5) Indek Penggunaan Air / IPA kualifikasi pemulihan sangat tinggi. c. Sosial ekonomi yang terdiri atas: 1) tekanan penduduk kualifikasi pemulihan sangat tinggi; 2) tingkat ketersediaan penduduk kualifikasi pemulihan sangat tinggi; 3) keberadaan dan penegakan penduduk kualifikasi pemulihan sangat tinggi. d. Investasi bangunan air yang terdiri atas: 1) klasifikasi kota kualifikasi pemulihan rendah; 2) klasifikasi nilai bangunan air pemulihan rendah. e. Pemanfaatan ruang wilayah yang teridir atas: 1) kawasan lindung kualifikasi pemulihan sangat tinggi; 2) kawasan budidaya kualifikasi pemulihan tinggi. 2. Penilaian dan pembobotan kriteria pada DAS Tabunio sejumlah 135, sehungga DAS Tabunio termasuk klasifikasi DAS yang dipulihkan daya dukungnya |
en_US |