dc.description |
Daerah Aliran Sungai (DAS) mempunyai peran yang sangat besar sebagai sistem perlindungan dan penyangga kehidupan, oleh karena itu keberadaannya perlu dikelola dengan baik, sehingga dapat berfungsi secara lestari. Pengelolaan DAS pada hakekatnya merupakan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang berperan sebagai pengatur tata air terkait infiltrasi, erosi dan kekritisan lahan. Kometa dan Ebot (2012), masalah utama yang dihadapi dalam ekosistem DAS terkait peningkatan populasi manusia dan perubahan penggunaan lahan, yang dapat mempengaruhi tata air. Kajian ini diharapakan, agar diperoleh arahan yang mampu menimbulkan dampak positif terhadap tata air melalui revolusi hijau baik secara vegetatif maupun secara sipil teknis.
Metode kajian dilakukan untuk mengetahui: 1) infiltrasi menggunakan infiltrometer untuk menentukan kapasitas (f) dan volume (v) infiltrasi; 2) erosi menggunakan USLE untuk menentukan jumlah erosi (A), Kelas Bahaya Erosi (KBE) dan Tingkat Bahaya Erosi (TBE); 3) lahan kritis menggunakan SK Direktorat jenderal Reboisasi daRehabilitasi Lahan No 041/Kpts/V/1998) No 167/V-2004 RLPS 22 September 2004 untuk menentukan tingkat kekritisan lahan.
Kajian yang telah dilaksanakan pada tutupan lahan hutan sekunder, perkebunan, semak belukar dan alang-alang diperoleh hasil: 1) infiltrasi: a) Kapasitas infiltrasi pada tertinggi pada hutan sekunder 83,490 mm/jam dan terendah alang-alang 1,444 mm/jam; b) Volume infiltrasi tertinggi hutan sekunder 50,510 (mm3) dan terendah alangalang 1,017 (mm3). 2) erosi: a) jumlah erosi tertinggi hutan sekunder 39,90 ton/ha/tahun dan terendah alang-alang 10,58 ton/ha/tahun; b) KBE dan TBE tertinggi alang-alang kelas empat dan sangat berat (IVSB), terendah hutan sekunder KBE dan TBE kelas satu dan ringan (I-R). 3) klasifikasi kekritisan lahan: a) tertinggi sangat kritis terdapat pada alang-alang dan semak belukar; b) terendah potensial kritis terdapat pada hutan sekunder dan perkebunan. 4) arahan revolusi hijau: a) hutan tanaman; b) perkebunan dan terassering; c) agroforestry dan terassering |
en_US |