Repo Dosen ULM

Analisis Literasi Sains Siswa SMP Berakreditasi A di Banjarmasin

Show simple item record

dc.contributor.author Istyadji, Maya
dc.contributor.author Sauqina, Sauqina
dc.date.accessioned 2023-05-03T00:52:40Z
dc.date.available 2023-05-03T00:52:40Z
dc.date.issued 2022-07-31
dc.identifier.issn 2807-9329
dc.identifier.uri https://repo-dosen.ulm.ac.id//handle/123456789/30312
dc.description.abstract Laporan dari PISA menunjukkan bahwa literasi sains Indonesia masih berada di 10 besar terendah di seluruh negara peserta PISA sejak tahun 2006 hingga 2018. Namun kurangnya informasi sehubungan dengan ruang sampling penelitian PISA yang digunakan dalam tes PISA yang dilakukan oleh OECD dan belum tersedianya alat tes standar yang dapat diakses dengan mudah untuk menilai literasi sains membuat sebagian besar praktisi pendidikan di Indonesia tidak memiliki gambaran yang jelas tentang kondisi literasi sains siswanya. Dengan menggunakan instrumen yang telah dikembangkan oleh peneliti sebelumnya, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis kondisi literasi sains siswa di salah satu SMP Negeri Terakreditasi A di Banjarmasin. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang pengumpulan datanya menggunakan alat tes literasi sains kontekstual lahan basah Kalimantan Selatan. Peserta tes terdiri dari 106 siswa kelas 8 dan kelas 9 di SMP Negeri Banjarmasin. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara umum nilai literasi sains siswa secara keseluruhan masih rendah dengan ketuntasan 40,56%. Menjelaskan fenomena secara ilmiah menempati urutan kedua dengan ketuntasan 42%. Mengevaluasi dan merancang investigasi ilmiah menempati urutan ketiga dengan penyelesaian 32%, sedangkan untuk menginterpretasikan data dan bukti ilmiah menempati urutan pertama dengan penyelesaian 48%. Uji Mann Whitney menunjukkan bahwa hanya sejumlah kecil korelasi antar kompetensi. Penulis mempertimbangkan kemungkinan bahwa penguasaan kompetensi literasi sains tidak harus dikembangkan secara bertahap seperti yang disarankan oleh taksonomi kognitif Bloom. Pendidik harus mempertimbangkan pendekatan alternatif dalam mengajar literasi sains tanpa hanya mengandalkan pengajaran yang didasarkan pada struktur hierarki kognitif Taksonomi Bloom. en_US
dc.publisher Journal of Mathematics, Science, and Computer Education (JMSCEdu) en_US
dc.relation.ispartofseries Vol 2, No. 1;
dc.subject Akreditasi A; Literasi Sains; Taksonomi Bloom en_US
dc.title Analisis Literasi Sains Siswa SMP Berakreditasi A di Banjarmasin en_US
dc.type Article en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Browse

My Account