Repo Dosen ULM

Kajian Keruntuhan Bangunan Beton Bertulang (Studi Kasus Proyek Renovasi Kolam Renang Dan Fasilitas Penunjang Tahun 2015 Di Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut)

Show simple item record

dc.contributor.author Tjitradi, Darmansyah
dc.date.accessioned 2023-04-20T00:41:52Z
dc.date.available 2023-04-20T00:41:52Z
dc.date.issued 2016-09-24
dc.identifier.citation tjitradi_syah@ulm.ac.id en_US
dc.identifier.issn 1978-399X
dc.identifier.uri https://repo-dosen.ulm.ac.id//handle/123456789/28865
dc.description.abstract Tulisan ini akan menjelaskan mengenai cara pemeriksaan suatu bangunan struktur beton bertulang yang mengalami kegagalan konstruksi, sehingga dapat menjadi dasar untuk melakukan perbaikan. Penelitian ini mengambil kasus keruntuhan bangunan Tribun stuktur beton bertulang pada proyek renovasi kolam renang dan fasilitas pendukungnya tahun 2015 kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut. Pemeriksaan awal dilakukan dengan pengamatan visual (kualitatif) sebelum dilanjutkan dengan pengukuran kuantitatif (Hammer Test) dan pemodelan komputer yang menggunakan Software Staad Pro v8i. Berdasarkan hasil pengamatan visual dapat diketahui bahwa keseluruhan balok dan pelat lantai mengalami keruntuhan, sehingga harus dilakukan pembongkaran, kolom masih dalam kondisi baik hanya dilakukan perbaikan minor saja, perancah kayu galam yang digunakan terlalu kecil, pelepasan perancah terlalu cepat sebelum umur beton mencapai 28 hari. Sedangkan hasil pengujian kuantitatif terhadap kolom beton dengan Hammer Test menunjukkan bahwa nilai pantul (Rebound) sebesar 33,355 dan mutu beton berkisar antara 116,640 kg/cm2, hal ini berarti kualitas keseragaman mutu beton pada kolom dapat diperkirakan cukup baik sesuai rencana K-225 (225 kg/cm2 sd. 229,780 kg/cm2). Dari hasil permodelan komputer dengan menggunakan Staad Pro v8i dapat diketahui bahwa tegangan kritis yang terjadi pada balok dan pelat lokasinya sesuai dengan lokasi keruntuhan yang terjadi. Dan hasil desain penulangan software menunjukkan bahwa penulangan tarik balok (3D12 dan 3D16) lebih besar daripada tulangan tarik yang digunakan (2D12). Sehingga dapat disimpulkan bahwa keruntuhan struktur beton Tribun lebih dikarenakan 3 faktor yaitu: faktor desain penulangan balok yang tidak mampu memikul beban, faktor pengerasan balok dan pelat beton yang masih belum cukup umur, faktor kekuatan perancah yang tidak mampu menahan beban balok dan pelat lantai selama proses pengerasan beton. en_US
dc.language.iso other en_US
dc.publisher Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta en_US
dc.relation.ispartofseries Vol. 10;
dc.title Kajian Keruntuhan Bangunan Beton Bertulang (Studi Kasus Proyek Renovasi Kolam Renang Dan Fasilitas Penunjang Tahun 2015 Di Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut) en_US
dc.type Other en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Browse

My Account