dc.description.abstract |
Wabah mematikan Covid-19 mengguncang dunia, situasi ini menantang sistem Pendidikan diseluruh dunia dan memaksa para pendidik beralih menerapkan pembelajaran secara daring, sehingga peserta didik dituntut mampu mengoperasikan berbagai platform teknologi secara cerdas, cepat dan tanggap serta mampu mengikuti perkembangan teknologi yang terus berkembang sebagai fasilitas utama dalam pembelajaran online, namun dampaknya ternyata perubahan ini memberikan tekanan yang cukup besar kepada para peserta didik yang pada saat sebelumnya belum pernah terjadi pada mereka tuntutan yang membuat mereka mau tidak mau harus mengikut perubahan ini. Ditemukan bahwa pembelajaran online secara terus menerus dirumah berdampak pada penurunan motivasi, kehilangan minat pada materi yang dipelajari, serta kelelahan fisik dan mental yang pada akhirnya menjadi stress berkepanjangan Dampak dari sulitnya jaringan akses internet, menimbulkan tekanan psikologis menjadi cemas, karena khawatir tidak dapat mengikuti pembelajaran secara lancar, takut apabila hasil ujian atau tugas rendah, tidak dapat berkonsentrasi dengan baik karena terganggu jaringan yang naik-turun. Kondisi psikologis ini merupakan stress akademik, yaitu ketika kondisi yang diinginkan tidak sesuai dengan keadaan psikologis, biologis dan lingkungan sosial pada peserta didik. Selain itu stress juga dapat didefinisikan adanya kesenjangan antara tuntutan lingkungan terhadap kemampuan peserta didik untuk memenuhinya. Berdasarkan dari hasil penelitian sebelumnya bahwa terdapat hubungan yang positif antara stress akademik terhadap akses internet di saat belajar online, analisis dilakukan pada siswa di SMA Korpri banjarmasin. Berdasarkan data analisis kuantitatif maka 50% diantara siswa dari 20 siswa yang dilakukan identifikasi, memungkinkan untuk diberikan intervensi dengan konseling online untuk mengatasi stress akademik dengan Teknik self manajemen. |
en_US |