dc.contributor.author |
Dharmono, Dharmono |
|
dc.contributor.author |
Mahyuni, Mahyuni |
|
dc.contributor.author |
Hamidah, Siti |
|
dc.date.accessioned |
2023-04-12T20:10:02Z |
|
dc.date.available |
2023-04-12T20:10:02Z |
|
dc.date.issued |
2012-12-14 |
|
dc.identifier.uri |
https://repo-dosen.ulm.ac.id//handle/123456789/28338 |
|
dc.description |
Potensi Guru Missmatched Pada Sekolah Menengah Negeri Se-Kabupaten Tanah Bumbu Propinsi Kalimantan Selatan |
en_US |
dc.description.abstract |
Ratio kelas dengan guru adalah sekitar 1 : 2,6. Pada tingkat Pendidikan menengah diperlukan kelas dengan guru minimal 1 : 3 agar proses pemelajaran dapat berjalan dengan baik dimana guru tidak akan merasa kelelahan mengajar. Sehingga masih diperlukan tambahan guru sekitar 34 guru secara keseluruhan.
Ratio tingkat pendidikan guru yang mengajar di SMPN Kabupaten Tanah Bumbu antara Diploma : S1: S2 adalah sekitar 1: 159 : 7. Pada tingkat Pendidikan Dasar ratio tersebut kurang baik untuk mengembangkan pendidikan di daerah ini. Meskipun demikian perlu diperhatikan dan mencari solusi terhadap jumlah guru yang masih memiliki tingkat pendidikan Diploma sehubungan dengan adanya persyaratan tingkat pendidikan guru dalam sertifikasi guru yang harus dipenuhi yaitu guru harus memiliki stratfikasi S1.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terlihat adanya variasi jumlah pengajar pada tiap mata pelajaran yang serumpun,. Misalnya rumpun mata pelajaran eksakta yaitu Kimia, Fisika, Biologi memiliki jumlah guru yang berbeda (11 ; 13 ; 15). Sementara jumlah jam pada ketiga mata pelajaran tersebut adalah sama yaitu 5 jam perminggu. Idealnya jumlah guru pada rumpun pelajaran yang sama harus memiliki jumlah guru yang sama pula. Hal tersebut menyebabkan munculnya guru-guru yang Missmatched agar proses pembalajaran dapat berjalan. Kondisi tersebut ditunjukkan dengan data jumlah guru yang berjumlah 237 pengasuh mata pelajaran sementara jumlah guru yang sebenarnya adalah 167.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi guru mismatched dengan lama mengajar >10 tahun menempati posisi terendah yaitu sekitar 5 guru (7,6%) sedangkan usia 7-10 tahun menempati urutan kedua yaitu sekitar 22 guru (33,3%) dan tertinggi adalah < 5 tahun sebanyak 38 guru (59,1%) , yang berarti bahwa sebagian besar guru mismatched yang mengajar pada tingkat SMA khususnya SMA Negeri merupakan guru-guru yang belum berpengalaman dalam masing-masing mata pelajaran mismatched yang diasuhnya. |
en_US |
dc.description.sponsorship |
BAPEDA Kabupaten Tanah Bumbu TA 2012 |
en_US |
dc.publisher |
Kerjasama Antara BAPEDA Kabupaten Tanah Bumbu Dengan Unversitas Lambung Mangkurat |
en_US |
dc.subject |
Laporan Penelitian Tanah Bumbu 2012 |
en_US |
dc.subject |
Research Subject Categories::INTERDISCIPLINARY RESEARCH AREAS |
en_US |
dc.title |
Potensi Guru Missmatched Pada Sekolah Menengah Negeri Se-Kabupaten Tanah Bumbu Propinsi Kalimantan Selatan |
en_US |
dc.type |
Other |
en_US |