dc.description.abstract |
Jumlah eksportir dari Kelompok Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia tergolong masih sangat rendah. Mengacu data tahun 2021, khusus ASEAN, Indonesia berada di urutan ke 5 dengan angka ekspor 14.3%. Untuk urutan pertama adalah Singapura (46%), dilanjutkan Thailand (29%), Vietnam (21%), dan urutan keempat Filipina (29%). Memperhatikan data tersebut sangat diperlukan pelatihan, pendampingan serta beberapa hal yang menyangkut terbagunnya konektivitas secara intensif.
Oleh karena itu PKM diusulkan dengan tujuan melakukan diseminasi dan Pelatihan agar terjadi pengembangan produk dan melakukan redesain mulai dari pemilihan material, proses produksi hingga finishing serta mengutamakan produk berkelanjutan dan ramah lingkungan, sehingga memiliki peluang lolos kurasi ekspor serta pengembangan mindset UKM tentang perlunya produk berstandar dan lolos kurasi ekspor.
Mitra PKM adalah Kelompok Industri Kreatif Pengrajin Purun “Galoeh Bandjar”, yang beralamat di Desa Palam, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan dan berjarak 42,3 Km dari Universitas Lambung Mangkurat.
Masalah Mitra saat ini terkait pemilihan material, desain dan pengembangan produk, khususnya peluang kurasi lolos ekspor. Target ekspor dimaksudkan untuk meningkatkan nilai produk serta pendapatan Mitra secara keseluruhan.
Solusi yang ditawarkan adalah melakukan redesain dari aneka desain produk yang sudah ada, hal ini perlu dilakukan untuk menghasilkan produk yang berstandar sehingga dapat lolos kurasi ekspor.
Metode yang ditawarkan adalah melakukan pelatihan desain/redesain berbasis data aneka produk yang sudah ada dan pengembangan produk untuk lolos kurasi ekspor. Khusus untuk Metode Pengembangan Produk ada 3 (tiga) macam yaitu Initial Development, Improvement Development dan New Use Application. Aspek yang diseleksi dalam proses kurasi dikenal dengan sebutan 5K (Kualitas, Kuantitas, Kapasitas, Kontinuitas, dan Kemasan). Kelima aspek tersebut berkaitan dengan konsistensi produk saat sudah dinyatakan siap untuk diekspor.
Metode selanjutnya adalah melakukan pendampingan untuk membangun kolaborasi dalam Tim dan partnership, mengembangkan soft skill untuk human interest serta mahir dalam membangun social dialogue untuk connectability. Semua metode tersebut untuk membangun impact connectability secara maksimal dan merupakan kompetensi yang harus dimiliki Mitra dalam upaya melakukan inisiatif ekspor.
Prinsip kolaborasi senantiasa terus ditanamkan dan dikembangkan pada Mitra, kemudian agility mindset kearah strategi driven dengan produk inovasi yang berkarakter USP (unique selling proposition).
Luaran PKM berupa 1 (satu) artikel pada Jurnal ber-ISSN atau Prosiding ber-ISBN dari Seminar Nasional, 1 (satu) artikel pada media massa cetak/elektronik, Video kegiatan dan telah diunggah di kanal YouTube (URL link youtube) dan Poster hasil kegiatan. |
en_US |