dc.contributor.author |
Heryani, Hesty |
|
dc.contributor.author |
Legowo, Agung Cahyo |
|
dc.contributor.author |
Nugroho, Indra Prapto |
|
dc.date.accessioned |
2023-04-09T08:17:58Z |
|
dc.date.available |
2023-04-09T08:17:58Z |
|
dc.date.issued |
2020-12-29 |
|
dc.identifier.citation |
Heryani, H., Legowo, A. C., & Nugroho, I. P. (2020). Strategi Pengembangan Industri Kreatif untuk Inovasi. Jurnal Teknologi Industri Pertanian, 30(3), 290–298. https://doi.org/10.24961/j.tek.ind.pert.2020.30.3.290 |
en_US |
dc.identifier.issn |
0216-3160 |
|
dc.identifier.uri |
https://repo-dosen.ulm.ac.id//handle/123456789/28026 |
|
dc.description.abstract |
Perubahan sangat cepat dan penuh ketidakpastian seperti terjadi pada kondisi COVID-19 sekarang sangat
menyulitkan pengelola rantai pasok walau sudah memiliki keteraturan yang sangat baik. Perubahan preferensi
konsumen sangat cepat dan bahkan sulit diprediksi. Tujuan penelitian dan pengembangan adalah pada
mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh pada kinerja dan daya saing industri kreatif untuk inovasi. Perlu
diinformasikan bahwa strategi pengembangan tidak sekedar memberikan informasi, ketersediaan barang, uang
serta adanya inovasi, tetapi ada plus dari sisi berkembangnya pengetahuan, mengetahui peta kekuatan, menerapkan
efisiensi disertai adanya value. Analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats (SWOT) digunakan
dalam menentukan alternatif strategi, sementara untuk strategi fokus analisis menggunakan metode Quantitative
Strategic Planning Matrix (QSPM) dengan memperhatikan total attractiveness scores yang diperoleh. Untuk itu
Potensi dan tantangan dalam rangkaian proses (aktivitas transformasi maupun aktivitas transaksi) suatu produk
harus dicermati dengan baik, sehingga dapat tercipta nilai tambah pada setiap tahapan. Hasil analisis SWOT
menghasilkan lima alternatif strategi, yang kemudian dilanjutkan dengan analisis QSPM untuk memperoleh nilai ketertarikan total (total attractiveness scores). Hasil analisis memberikan nilai total tertinggi pada pentingnya
ketersediaan sumberdaya potensial dengan nilai 15,862 dilanjutkan dengan urutan kedua hingga ke lima masingmasing adalah perlunya memahami perubahan pasar dengan cepat (14,840), membangun kemitraan (14,646),
produk terstandar dan berkelanjutan (14,123), serta mengembangkan prinsip efisiensi untuk daya saing (12,288).
Rekomendasi yang diberikan adalah potensi sumber daya dan tanggap cepat atas permintaan pasar selain ke tiga
faktor lainnya harus menjadi perhatian dalam strategi pengembangan untuk inovasi pada industri kreatif. |
en_US |
dc.description.sponsorship |
DPRM
Kemenristek/BRIN, Deputi Bidang Penguatan Riset
dan Pengembangan |
en_US |
dc.language.iso |
other |
en_US |
dc.publisher |
Jurnal Teknologi Industri Pertanian |
en_US |
dc.subject |
COVID-19 |
en_US |
dc.subject |
innovation |
en_US |
dc.subject |
SWOT |
en_US |
dc.subject |
QSPM |
en_US |
dc.subject |
total attractiveness scores |
en_US |
dc.title |
Strategi Pengembangan Industri Kreatif Untuk Inovasi |
en_US |
dc.title.alternative |
Creative Industry Development Strategy for Innovation |
en_US |