dc.description.abstract |
Pemanfaatan limbah kayu batang kelapa sawit (BKS) sebagai material akustik telah dilakukan
dengan modifikasi kimia. Modifikasi ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu formalisasi dengan bahan
formaldehida, dilanjutkan dengan impregnasi dengan resin melamine-formaldehida. Formalisasi
dilakukan dalam kondisi pH 10, dengan lama waktu formalisasi 3 hari dan 5 hari. Impregnasi dilakukan
pada tekanan 3 bar dan 5 bar di tahan 1 jam pada suhu kamar. Modifikasi diakhiri dengan proses
curing pada suhu 120℃ ditahan selama 10 menit dan pengeringan dalam oven pada suhu (1032)℃
hingga mencapai kadar air kurang dari atau mendekati 6%, untuk diaplikasikan sebagai material
akustik. Modifikasi ini telah mengubah komposisi kimia dan struktur kayu yang ditunjukkan oleh hasil
FTIR dan SEM. Kayu menjadi lebih padat, kuat dan kaku. Sifat stabilitas dimensi kurang dari 1%
sehingga tidak menyusut atau membengkak terhadap kondisi lingkungan. Densitas, MOE dan MOR
kayu BKS juga meningkat. Koefisien penyerapan bunyi kayu BKS menurun dengan peningkatan waktu
formalisasi dan tekanan impregnasi. Berdasarkan tren koefisien penyerapan bunyi, kayu BKS dapat
diaplikasikan sebagai penyerap resonansi dengan kelas kerja dari kelas A, B, dan D.
Kata kunci: formalisasi, impregnasi, melamine-formaldehida, penyerap resonansi |
en_US |