SIA PERSALINAN PERTAMA: DETERMINAN DAN DAMPAKNYA DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Abstract

Tujuan tulisan ini disusun dalam rangka untuk mengetahui determinan dan dampak dari usia persalinan pertama di Provinsi Kalimantan Selatan. Penelitian ini menggunakan metode analisis data sekunder. Data dasar yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012. Responden yang digunakan adalah wanita pernah kawin usia 15-49 tahun di Provinsi Kalimantan Selatan berjumlah 915. Dari penelitian ini diketahui bahwa 44,81 persen usia persalinan pertama di bawah 20 tahun dan 55,19 persen di atas 20 tahun dengan usia persalinan pertama terendah 10 tahun dan tertinggi 40 tahun. Determinan variasi persalinan usia pertama di Kalimantan Selatan antara lain usia kawin pertama, pendidikan dan kemiskinan mampu menjelaskan 60,7 persen. Di antara ketiga determinan tersebut, usia kawin pertama mempunyai kontribusi yang paling besar dilihat dari koefisien determinan yaitu 59,1 persen. Di Kalimantan Selatan yang terkena dampak paling besar dari usia persalinan pertama di bawah 20 tahun berturut-turut yaitu aborsi, kematian balita dan fertilitas. Fertilitas menerima dampak paling minim dari usia persalinan pertama di bawah 20 tahun, tampaknya hal ini terkait dengan penggunaan alat/cara kontrasepsi. Fertilitas yang rendah di Kalimantan Selatan tercermin dari TFR 2,5 berdasarkan data SDKI tahun 2012.