dc.description.abstract |
ABSTRACT
White Kapul was used in this study. This study aimed to determine the toxicity of the white Kapul fruit
rind extract and its chemical content analysis using TLC and GC-MS. The extraction method used was
gradual maceration, namely technical n-hexane, technical ethyl acetate, and technical methanol. Toxicity
test using the BSLT method with Artemia salina larvae at the nauplii stage. The test showed that the LC50
value of ethyl acetate extract, methanol extract, and n-hexane extract was 350.87 ppm, 485.61 ppm, and
735.932 ppm, respectively. Based on LC50 values, all extracts had the potential as pesticides. The third
extract of white Kapul fruit rind was carried out by TLC analysis to determine the pattern of its
compound content. The results of the TLC analysis showed that each extract had different polarity
compounds according to the polarity of each solvent. The most active extract, ethyl acetate extract, was
further analyzed using GC-MS. There were 32 peak compounds at a retention time of 25.384 to 65.725
minutes in GC-MS analysis. Four compounds with the largest percentage area were gynoluton (58.09%),
15-chloro-4-pentadesene (16.25%), 17- (acetyloxy) -2-methyl-, (2α.,5α ,17β) - estra-3-on (6.07%), and
methyl-11-octadesenoate (5.98%).
Keywords: Baccaurea macrocarpa, Euphorbiaceae, TLC, toxicity, BSLT, GC-MS
ABSTRAK
Buah kapul putih digunakan pada penelitian ini dengan tujuan mengetahui toksisitas ekstrak kulit buah
kapul putih dan analisis kandungan kimianya mengunakan KLT dan GC-MS. Metode ekstraksi yang
digunakan adalah maserasi bertahap dengan pelarut n-heksana teknis, etil asetat teknis, dan metanol
teknis. Uji toksisitas menggunakan metode BSLT dengan larva Artemia salina tahap naupli. Uji toksisitas
menunjukkan nilai LC50 ekstrak etil asetat sebesar 350,87 ppm, ekstrak metanol sebesar 485,61 ppm, dan
ekstrak n-heksana 735,932 ppm. Semua ekstrak bersifat toksik dan berdasarkan nilai LC50 berpotensi
sebagai pestisida. Ketiga ekstrak kulit buah kapul putih dilakukan analisis KLT untuk mengetahui pola
kandungan senyawanya. Hasil dari analisis KLT menunjukkan bahwa tiap ekstrak memiliki senyawa
yang berbeda kepolarannya sesuai kepolaran masing-masing pelarut. Ekstrak paling toksik yaitu ekstrak
etil asetat selanjutnya dianalisis dengan GC-MS. Pada analisis GC-MS terdapat 32 puncak senyawa
pada waktu retensi 25,384 sampai 65,725 menit. Empat senyawa dengan % area terbesar yaitu ginoluton
(58,09 %), 15-kloro- 4-pentadesuna (16,25 %), 17-(asetiloksi)-2-metil-, (2.α.,5. α.,17. β.)-estra-3-on (6,07
%), dan metil- 11- oktadesenoat (5,98 %).
Kata Kunci: Baccaurea macrocarpa, Euphorbiaceae, KLT, toksisitas, BSLT, GC-MS. |
en_US |