dc.description.abstract |
ABSTRAK- Kebakaran hutan dan lahan merupakan masalah yang sangat serius di Indonesia, khususnya di
KSP Rawa Batang Banyu yang berpotensi mengalami pembangunan berkelanjutan. Titik api yang dibuat oleh
NASA-FIRMS (National Aeronautics and Space Administration - Fire Information for Resource Management
System) dapat mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis jumlah dan kepadatan titik api dengan korelasi antara titik api dan curah hujan dengan Oceanic
Nino Index (ONI) dan curah hujan dalam 10 tahun terakhir (2009-2018). Penelitian ini menggunakan Analisis
Spasial, Analisis Time Series, Analisis Pearson Correlation, dengan data hotspot, curah hujan, dan ONI yang
telah dirilis. Akibatnya, kondisi kerapatan titik api di masing-masing wilayah terkonsentrasi di Cintapuri
Darussalam, Kabupaten Banjar dan Binuang, Kabupaten Tapin. Analisis Real-Time menunjukkan jumlah
hotspot tertinggi pada periode 2009-2018 mencapai titik tertinggi pada September. Analisis korelasi pearson
antara data hotspot dan curah hujan menunjukkan nilai -0,224 yang menunjukkan bahwa hubungan tersebut
sangat lemah dan berbanding terbalik. Korelasi antara data ONI dengan curah hujan menunjukkan nilai
sebesar -0,066 yang menunjukkan bahwa hubungan tersebut lebih lemah dari korelasi sebelumnya dan juga
berbanding terbalik.
KATA KUNCI: Curah hujan, Data spasial, Hotspot, KSP, ONI |
en_US |