dc.description.abstract |
Kebutuhan energi di Indonesia terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin bertambah karena jumlah rumah, bangunan komersial serta industri yang bertambah. 95,2 % penggunaan energi di Indonesia masih bertumpu pada energi fosil sedangkan energi baru terbarukan hanya 4,8% Pengembangan energi baru terbarukan sangat diperlukan untuk meminimalisir penggunaan energi fosil dan menciptakan energi ramah lingkungan. Salah satu energi baru terbarukan adalah energi biomassa yang
sangat berpotensi di Indonesia seperti tempurung kelapa, sampah/limbah sisa makanan, dan serbuk kayu. Salah satu pemanfaatan biomassa tersebut dengan menjadikannya briket arang dengan memvariasikan campuran bahan biomassa dan batubara sehingga mendapatkan briket biocoal yang berkualitas. Berdasarkan hasil pengujian variasi campuran terbaik adalah jenis B1 dengan nilai kalor 6.511,34 kal/g, kadar air 2,78%, kadar abu 20,65%, kadar zat terbang 44,09% dan kadar karbon terikat 32,48%, kadar air
telah memenuhi standar SNI dan nilai kalor telah memenuhi standar SNI, Jepang dan Amerika, namun kadar abu, kadar zat terbang dan kadar karbon terikat tidak memenuhi standar manapun. |
en_US |