dc.description.abstract |
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran masyarakat di secara sosial budaya; mengidentifikasi kondisi pendidikan masyarakat Tanah laut; dan merumuskan strategi yang tepat dan efektif dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan sebagai daerah pesisir atau yang dikategorikan lahan basah. penguatan penggunaan pendekatan ilmiah. Pendekatan pembelajaran saintifik, juga bisa dikatakan pendekatan yang berbasis karakter, karena dari implementasinya banyak nilai-nilai karakter yang bisa ditanamkan pada siswa. Pelaksanaan pembelajaran penguatan karakter merupakan salah satu inovasi dalam pembelajaran, dan hal ini sesuai dengan 4 (empat) bidang prioritas unggulan Universitas Lambung Mangkurat yaitu bidang pertanian dan lahan basah, sains dasar dan kesehatan, rekayasa dan teknologi, dan sosial humaniora, yang selanjutnya terurai ke dalam 10 (sepuluh) bidang fokus, dan salah satu diantaranya adalah inovasi pendidikan dan pembelajaran (RIP LPPM ULM, 2011) Penelitian ini disebut deskriptif kualitatif. Teknik sampelnya adalah cluster random sampling. Hasil Penelitian bahwa (1) Masyarakat memiliki persepsi yang baik tentang budaya sungai yang ada di kota Banjarmasin karena mereka menadari akan budaya sungai dengan tetap menjaga kelestariannya walaupun telah masuknya modernisasi pada masayarakat. Pembangunan nilai-nilai budaya sungai yang relevan dan kontekstual memiliki arti penting bagi harmonisasi masyarakat, jika dilihat dari sudut pandang budaya. (2) Bentuk-bentuk budaya sungai yang ada pada masyarakat kota Banjarmasin sangat di sadari oleh masyarakatnya seperti halnya; budaya rumah lanting, pasar terapung, alat transportasi berupa perahu jukung, dan lain
sebagainya. Mewujudkan keterlibatan warga negara (Civic Engagement) dalam
mengembangkan budaya sungai dapat menumbuhkan masyarakat yang harmonisasi di suatu daerah yang akan mendorong rasa kebanggaan akan budayanya dan sekaligus bangga terhadap daerahnya karena telah berperan serta dalam menyumbang pembangunan budaya bangsa dan dapat menghasilkan masyarakat yang harmonis. (3) Wujud keterlibatan warga negara (Civic Engagement) dalam mengembangkan budaya sungai di masyarakat kota Banjarmasin yang masih bisa kita lihat dari perilaku masyarakat Banjarmasin yang masih menjunjung tinggi
nilai-nilai yang luhur seperti kekeluargaan, gotong royong, perilaku jiwa kesatria,
menjalankan musyawarah untuk mufakat dalam berbagai kesempatan dan menjalankan hidup dengan prinsip prasaja atau hidup sederhana. |
en_US |