Repo Dosen ULM

MODEL PENGUATAN PASAR TRADISIONAL DI INDONESIA BERBASIS MODAL SOSIAL (STUDI PADA PASAR TERAPUNG LOK BAINTAN KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN)

Show simple item record

dc.contributor.author Rahmini, Noor
dc.date.accessioned 2021-04-27T02:16:43Z
dc.date.available 2021-04-27T02:16:43Z
dc.date.issued 2015
dc.identifier.uri https://repo-dosen.ulm.ac.id//handle/123456789/19724
dc.description Penelitian inimemiliki dua tujuan. Pertama, Identifikasi karakteristik sosial Ekonomi Demand dan supply di Pasar Terapung Lok Baintan. Kedua, Menganalisis modal sosial apa yang paling dominan mempengaruhi Eksistensi Pasar Terapung Lok en_US
dc.description.abstract Penelitian inimemiliki dua tujuan. Pertama, Identifikasi karakteristik sosial Ekonomi Demand dan supply di Pasar Terapung Lok Baintan. Kedua, Menganalisis modal sosial apa yang paling dominan mempengaruhi Eksistensi Pasar Terapung Lok Baintan Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan Fenomenologi. Studi fenomenologi melihat secara dekat interpretasi individual tentang pengalaman-pengalamannya dan berusaha memahami makna dari sebuah pengalaman dari perspektif partisipan.. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Karakteristik sosial ekonomi supply dan demand di Pasar Terapung Lok Baintan diketahui bahwa karakteristik sosial ekonomi pedagang baik itu dukuh maupun penyambang adalah didominasi pedagang perempuan dan sudah berumah tangga, berpendidikan rendah dan memiliki ketrampilan mengayuh jukung. Sedangkan karakteristik sosial ekonomi konsumen terbagi atas 2 yaitu konsumen rumah tangga kebiasaan berasal dari desa Lok Baintan dan sekitarnya melakukan pembelian dalam jumlah yang sedikit sedang konsumen yang membeli di Lok Baintan untuk dijual kembali kepada warga sekitar Lok Baintan, wisatawan maupun di bawa ke pasar tradisional membeli dalam jumlah yang lebih besar. Karakteristik pengunjung yang ada di Pasar Terapung Lok Baintan, terbagi atas 2 yaitu wisatawan dalam negeri dan wisatawan luar negeri dengan prosentase lebih dominan wisatawan dalam negeri. (2) Pasar Terapung Lok Baintan tetap eksis dengan segala permasalahan melalui interaksi hubungan bonding, bridging dan linking. Penelitian ini lebih lanjut menginsyaratkan ketiga jenis bentuk hubungan (bonding, bridging dan linking) ada dan melekat pada individu pelaku pasar, namun begitu modal sosial bridging yang lebih dominan dimanfaatkan pelaku ekonomi di Pasar Terapung Lok Baintan dalam meningkatkan pendapatannya. Secara makro hal ini berdampak pada perbaikan ekonomi masyarakat Lok Baintan dan sekitarnya. en_US
dc.publisher Universitas Lambung Mangkurat en_US
dc.subject eksistensi en_US
dc.subject modal sosial (bonding, bridging, linking) en_US
dc.subject pasar tradisional en_US
dc.subject Pasar Terapung Lok Baintan en_US
dc.title MODEL PENGUATAN PASAR TRADISIONAL DI INDONESIA BERBASIS MODAL SOSIAL (STUDI PADA PASAR TERAPUNG LOK BAINTAN KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN) en_US
dc.type Article en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Browse

My Account