dc.description.abstract |
Kemampuan berpikir kreatif merupakan salah satu dari keterampilan abad 21 yang harus dimiliki siswa. Kemampuan ini dapat ditingkatkan dengan menggunakan model pembelajaran yang menghadapkan siswa pada masalah secara langsung. Penelitian ini bertujuan meningkatkan aktivitas guru, aktivitas siswa, kemampuan berpikir kreatif, dan hasil belajar siswa di kelas XI IPA 2 SMA PGRI 6 Banjarmasin dengan menerapkan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS). Penelitian menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK) dengan 2 siklus. Subjek penelitian merupakan siswa kelas XI IPA berjumlah 39 orang. Data dianalisis menggunakan teknik persentase dan deskriptif kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam pelaksanaan tindakan meningkat dari 70,15% (baik) menjadi 85,46% (sangat baik). Aktivitas siswa pada siklus I 67,27% (cukup aktif) menjadi 85% pada siklus II (aktif). Kemampuan berpikir kreatif siswa untuk indikator fluency, semula 59,25% menjadi 77,42%, flexibility yang semula 37,25 % menjadi 55,03%, elaboration yang awalnya 39,75% menjadi 69,75%. Hasil belajar kognitif siswa secara klasikal dengan persentase 69,23% meningkat menjadi 87,17%. Hasil belajar afektif siswa meningkat dari 53,35% menjadi 70,15% pada siklus II dan hasil belajar psikomotorik siswa yang semula 59,69% menjadi 69,4% pada siklus II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran CPS dapat meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kreatif siswa. |
en_US |