dc.description |
Kalimantan selatan merupakan salah satu kawasan tropis dengan sumber
keanekaragaman hayati yang melimpah. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan
ekstraksi dan skrining fitokimia terhadap beberapa tumbuhan yang secara etnis
digunakan sebagai pengobatan. Metode ini sangat penting untuk mendapatkan
gambaran terhadap golongan senyawa yang terkandung dalam tumbuhan obat.
Tumbuhan yang diteliti adalah rimpang patiti, kulit batang ambaratan, batang
carikang habang, daun puspa, kulit batang balik anngin, daun bilaran tapah, dan daun
karamunting. Hasil ekstraksi menggunakan etanol 70% rendemen terbanyak adalah
daun puspa (30,76%) diikuti secara berturut-turut kulit batang balik angin (27,05%),
daun bilaran tapah (23,53%), daun karamunting (10,88%), rimpang patiti (8,48%),
batang carikang habang (3,56%), dan kulit batang ambaratan (2,04%). Skrining
fitokimia menunjukkan bahwa rimpang patiti mengandung senyawa golongan
flavonoid, fenol, tanin, saponin, dan terpenoid. Kulit batang ambaratan mengandung
senyawa golongan alkaloid, flavonoid, fenol, tanin dan antrakinon. Batang carikang
habang mengandung senyawa golongan alkaloid, flavonoid, fenol, tanin, saponin,
steroid, dan antrakuion. Daun puspa mengandung senyawa golongan alkaloid,
flavonoid, fenol, saponin, dan terpenoid. Kulit batang balik anngin mengandung
senyawa golongan alkaloid, flavonoid, fenol, tanin, terpenoid, dan antrakuinon. Daun
bilaran tapah mengandung senyawa golongan alkaloid, flavonois, fenol, tanin, saponin,
terpenoid, dan antrakuinon. Daun karamunting mengandung senyawa golongan
alkaloid, flavonois, fenol, tanin, saponin, dan terpenoid. Hasil uji aktivitas antioksidan
dengan menggunakan metode DPPH melalui kromatpgrafi lapis tipis menunjukkan
bahwa ketujuh tumbuhan yang diuji mengandung senyawa yang bersifat antioksidan.
Kata kunci : eksplorasi, ekstraksi, skrining fitokimia, antioksidan. |
|