dc.description |
proses pembekuan (kriopreservasi) semen kambing boer.Kriopreservasi semen kambing boer
menggunakan pengencer tris-gliserol-kuning telur (P1 73-7-20%), nira aren-gliseol-kuning
telur(masing-masing P2 74-6-20%, P3 73-7-20%, dan P4 72-8-20%) dan andromed (P5 tanpa
mengandung kuning telur dan gliserol). Parameter evaluasi meliputi motilitas, viabilitas, dan
membrane plasma utuh setelah pengenceran, ekuilibrasi dan thawing. Evaluasi motilitas
pasca thawing menunjukkan P5 52% berbeda nyata (P<0.05) dengan P1 42%, selanjutnya P5 dan P1
berbeda sangat nyata (P<0.05) dengan P2 8%, P3 6% dan P4 12%. Viabilitas
pasca thawing menunjukkan P5 65,4% tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan P1 61,8%, akan tetapi
P5 dan P1 berbeda sangat nyata (P<0.05) dengan P2 26,2%, P3 29,8%, dan P4 34%. Membran
plasma utuh (MPU) pasca thawing menunjukkan P5 66,2% tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan P1
65,4%, akan tetapi keduanya berbeda sangat nyata (P<0.05) dengan P2 39%, P3 38%, dan P4
36,2%. Disimpulkan kriopreservasi semen kambing boer dengan pengencer nira aren dan gliserol
pada konsentrasi berbeda belum dapat dipergunakan sebagai sumber bibit berdasarkan standar
nasional Indonesia. |
|