dc.description |
Maraknya kasus bullying di sekolah merupakan salah satu indikator bahwa belum tercapainya kenyamanan dan keamanan siswa di sekolah, terutama belum terwujudnya sekolah sejahtera. Bullying merupakan bagian negatif dari hubungan sosial, sedangkan hubungan sosial di sekolah merupakan salah satu dari empat aspek yang membangun sekolah sejahtera (school well-being). Untuk mewujudkan terciptanya sekolah sejahtera, maka diperlukan peran aktif dari bimbingan dan konseling di sekolah sebagai pusat pelayanan bagi siswa dalam mewujudkan kesehatan mental siswa di sekolah. Berdasarkan kajian pustaka yang dilakukan, maka sudah seharusnya peran dan fungsi bimbingan dan konseling di sekolah dijalannya sebagaimana mestinya. Bimbingan dan konseling berperan sebagai wadah untuk membantu siswa mengembangkan potensi dirinya menuju kemandirian. Selain itu bimbingan dan konseling juga berfungsi memberikan pemahaman, pencegahan, pengentasan, serta pemeliharaan dan pengembangan. Keempat fungsi tersebut menjadikan layanan bimbingan dan konseling menjadi semakin memegang peranan penting dalam membangun sekolah sejahtera dengan mewujudkan kondisi sekolah (having) yang kondusif yang membuat siswa nyaman dan aman, menciptakan hubungan sosial (loving) yang positif baik antara siswa, guru ataupun sumberdaya yang ada di sekolah, pemenuhan diri (being) dengan melibatkan siswa sebagai bagian yang ikut berperan dalam pengembangan potensi dan pribadinya, serta status kesehatan (health), menjadikan siswa terhindar dari gangguan-gangguan mental yang dapat mengganggu proses pembelajaran dan sosial di sekolah. Sehat secara mental dapat menjadikan siswa juga menjadi sehat secara fisik.
Kata kunci: bullying, sekolah sejahtera (school well-being), peran BK |
|