dc.description |
Penelitian yang bertujaun untuk menguji efek biofarmaka terhadap penurunan kadar kolesterol darah kambing
PE telah dilakukan di Stasiun Penelitian Unlam, Sungai Riam, Pelaihari dan Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Makanan
Ternak, Fakultas Pertanian UNLAM, pada bulan Mei sampai Agustus 2014. Penelitian dilakukan dengan metode
eksperimen dalam kandang metabolis terhadap empat ekor kambing jantan Peranakan Ettawa (PE). Ransum yang
diberikan adalah ransum basal dengan perlakuan suplemen biofarmaka yang terdiri atas campuran daun Jati Belanda
(Guazuma ulmifoliaLamk.) dan bawang putih (Allium sativum Linn.) dengan perbandingan 1 : 1. Rancangan
percobaan menggunakan Bujur Sangkar Latin (BSL) 4 x 4, perlakuan yang diuji adalah empat tingkat suplementasi
biofarmaka, yaitu secara berturut-turut : 0% (kontrol), 0,5%, 1,0% dan 1,5% dari Bahan Kering (BK) ransum. Setiap
periode, pengumpulan data pengamatan (collecting) respon dilakukan selama 10 hari sedang waktu pergantian antar
perlakuan atau masa penyesuaian (preliminary) selama 20 hari. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan program
MINITAB versi 14:12 (2004). Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi biofarmaka mampu menurunkan
konsumsi BK ransum secara berturut-turut dari 0,97 (kontrol) menjadi 0,96; 0,93; dan 0,96 kgBK per hari namun
tidak berpengaruh terhadap pertambahan bobot badan per hari. Semakin tinggi tingkat suplementasi, kadar kolesterol
total darah ternak kambing PE cenderung menurun secara berturut-turut dari 49,8menjadi 40,9, 37,6dan 34,2 mg/dL.
Kata kunci: biofarmaka, total kolesterol darah, kambing PE |
|