dc.description |
Tanah Sulfaquent dan Paleudult memiliki prospek untuk pengembangan areal tanaman padi apabila dikelola
dengan baik. Dihadapkan pada keterbatasan lahan ini, maka penggunaan bahan organik seperti biomassa Chromolaena
odorata dan kompos tandan kosong sawit berpeluang untuk dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Penelitian bertujuan
untuk pengetahui peranan pemberian biomassa asal Chromolaena odorata dan kompos tandan kosong sawit terhadap
pertumbuhan tanaman padi (tinggi tanaman dan jumlah klorofil) dan sifat tanah Sulfaquent dan Paleudult (pH dan
pelumpuran tanah). Penelitian dimulai bulan Maret – Oktober 2014 di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas
Panca Bhakti, Pontianak. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen lapangan dalam bentuk faktorial dengan
Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari dua faktor, faktor pertama yaitu aplikasi biomassa Chromolaena
odorata sebanyak 3 taraf yaitu c1 = kontrol, c2 = 25 gram/polibag, dan c3 = 50 gram/polibag. Faktor kedua yaitu
aplikasi kompos tandan tandan kosong kelapa sawit (t) dengan dosis t1= kontrol, t2=25 gram/polibag, dan t3 = 50
gram/polibag , sehingga diperoleh 9 kombinasi perlakuan dimana setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali dan setiap
perlakuan terdiri dari 2 sampel dan 2 jenis tanah sehingga seluruhnya berjumlah 108 polibag. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa perlakuan c3t2 berpengaruh nyata terhadap pH tanah Sulfaquent yaitu sebesar 6,22. Perlakuan c3
dan t3 perpengaruh nyata terhadap jumlah klorofil daun tanaman padi pada tanah Paleudult, dan perlakuan c2
berpengaruh nyata terhadap jumlah klorofil pada tanah Sulfaquent masing-masing sejumlah 36,08 ; 35,52 dan 39,52
unit klorofil. Aplikasi Chromolaena odorata dan tandan kosong sawit tidak perpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman
dan indeks pelumpuran (IP).
Kata kunci: Chromolaena odorata, kompos, tanaman padi, Tanah Sulfaquent dan Paleudult |
|